ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Wacana Pemerintah Pusat untuk mengimpor beras sebesar 500 ribu ton dari Thailand untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri mendapatkan penolakan dari beberapa daerah, salah satunya Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), dengan alasan hingga saat ini daerah lumbung beras itu merasa tidak mengalami kekurangan beras.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Konawe, Muhammad Akbar menegaskan bahwa kebijakan impor beras jelas bukan solusi, melainkan semakin menekan petani. Sehingga wajar sejumlah Daerah dan petani lokal seretak menolak masuknya beras impor tersebut. Khusus untuk Konawe, wacana impor beras tidak masalah, karena Konawe merupakan salah sati sentra beras di Sultra.
“Kami tidak membutuhkan beras impor dari luar negeri, Kami dari Pemerintah daerah (Pemda) Konawe menegaskan menolak wacana impor beras. Karena kita punya surplus beras hampir mendekati angka 1.566 ton pertahunnya,” tegas mantan Kepala BP4K itu, Senin (5/2/2018)
Menurutnya kebutuhan beras di Konawe masih mampu dipenuhi oleh petani lokal. Sehingga, masyarakat di Konawe tidak akan kesulitan mendapatkan beras lantaran langka. Dan jika wacana impor terealisasi hal ini sangat merugikan petani lokal, disamping itu, wacana ini juga bertentangan dengan program swasembada pangan yang digaungkan Presiden RI.
“Kalau untuk Konawe tidak akan pernah kekurangan beras, selaian sebagai daerah lumbung beras, masyarakatnya juga sudah banyak yang mengonsumsi pangan alternatif selain nasi seperti umbi umbian, jagung dan sebagainya yang lebih sehat,” tuturnya. (B)
Reporter : Dedi Finafiskar
Editor : Tahir Ose