ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Pemerintah Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) telah menyiapkan perlengkapan fasilitas sekolah gratis bagi siswa-siswi korban banjir bandang di wilayah itu.
Bupati Konut, Ruksamin mengatakan, musibah alam yang melanda wilayah kepemimpinanya itu menjadi perhatian besar bagi pemerintah. Tak hanya persoalan bantuan bahan makanan, obat-obatan dan kebutuhan lainnya saja, tapi juga anak-anak yang tengah menempuh bangku pendidikan.
“Bagi mereka anak-anak sekolah yang terkena dampak kita siapkan fasilitas gratis. Seperti pakaiannya dan kebutuhan lainnnya”kata mantan Ketua DPRD Konut ini, saat menyambangi posko pengungsian korban banjir, Selasa (18/6/2019).
Baca Juga : DPRD Konut Apresiasi Kesigapan Ruksamin Raup Tangani Korban Banjir
Tak hanya itu, administrasi kependudukan masyarakat seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) dan lainnya juga menjadi tanggung jawabnya untuk diprogramkan secara gratis tanpa pungutan biaya sedikitpun. Sedangkan, untuk mahasiswa telah diproramkan sejak awal beasiswa pendidikan.
“Rumah sekolah SD, SMP dan TK yang terendam banjir bertahap kami evakuasi. Dan untuk sementara ini siswanya yang tengah menjalani ulangan kita gabung ke sekolah lain,”terangnya.
Di tempat itu, Wakil Bupati Konut, Raup mengungkapkan, dirinya bersama Bupati Konut, Ruksamin terus melakukan pendataan secara langsung kepada para korban banjir dengan langsung menyambangi di tiap-tiap posko bencana. Tujuannya, selain melihat kondisi warganya juga mengindentivikasi kebutuhan pokok yang diperlukan.
“Catatan-catan kebutuhan yang kami peroleh dari warga seperti, pakaian, selimut, sabun, sampo itu kami data dan langsung koordinasikan ke posko induk untuk segera di turunkan bantuannya. Yang sakit langsung kami instruksikam tim medis agar dirujuk ke rumah pelayanana kesehatan,”ujarnya.
Baca Juga : Ruksamin Persilakan Publik Lakukan Kajian Ilmiah Soal Penyebab Banjir di Konut
Politisi muda parti PAN ini mengungkapkan, aksi yang lakukan juga untuk meninjau langsung titik pembangunan rumah hunian sementara (huntara) bagi masyarakat yang rumahnya hanyut diterjang banjir bandang. Tercatat sebanyak 370 unit rumah warga di kecamatan andowia, asera, oheo, landawe, langgikimaa dan wiwirano yang lenyap disapu banjir.
Salah satu siswa pelajar Bobi mengungkapkan, sejak kediamannya dilanda banjir pada 2 juni lalu seluruh perlengkapan sekolah miliknya hanyut terbawa arus sungai hingga harus mengenakan pakaian rumah ke sekolah. Siswa kelas X SMA asera ini, saat ini tinggal ditenda pengusian bersama orang tua dan saudaranya.
“Perlengkapan sekolah yang saya sangat butuhkan kak. Baju, celana, tas dan buku dan buku,”ucapnya kepada awak media Zonasultra.com. (a)