ZONASULTRA.ID, LAWORO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna Barat (Mubar), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus mengambil langkah-langkah dengan menerapkan sistem digitalisasi.
Usai mengadopsi sistem aplikasi dari Kabupaten Bandung, kini Pemkab Mubar akan mereplikasi aplikasi sistem penanganan stunting dari Kabuparen Sumedang, Jawa Barat.
Pj Bupati Mubar, Bahri mengatakan menindaklanjuti instruksi Presiden RI bahwa dalam penanganan stunting dapat menggunakan aplikasi Sumedang. Oleh karena itu, Bahri akan melakukan studi tiru di Kabupaten Sumedang.
“Aplikasi penanganan stunting di Sumedang sangat bagus. Kita akan kembali mengadopsi aplikasi tersebut dan akan kita coba terapkan di Mubar,” kata Bahri, Jumat (7/4/2023).
Kata Bahri, ia bertekad meniadakan kasus stunting di daerah yang dipimpinnya itu. Apalagi, jumlah kasus stunting di Mubar sangat tinggi yakni 201 kasus.
“Kita membuat satu program terkait penanganan stunting di Mubar, pejabat eselon 2 dan pejabat administrator kita akan jadikan bapak asuh. Nantinya, bapak asuh ini akan mengontrol dan memberikan asupan gizi seperti daging, telur dan lainnya. Selain itu, kita akan me-launching dapur sehat penanganan stunting,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Mubar, La Ode Andi Muna mengungkapkan Pj Bupati Mubar, Bahri terus membuat terobosan yang sangat luar biasa dalam penanganan stunting di Mubar. Dalam penanganan stunting ini, Pemkab Mubar melakukan konsultasi kerja sama pemanfaatan atau penggunaan aplikasi penanganan stunting di Kabupaten Sumedang.
“Kita sudah berkunjung ke Sumedang dalam rangka konsultasi kerja sama pemanfaatan atau penggunaan aplikasi penanganan stunting. Insyaallah, Pemkab Mubar akan membangun kerja sama dengan Pemkab Sumedang untuk penggunaan aplikasi penanganan stunting yang diberi nama ‘Simpati’,” kata La Ode Andi Muna.
Simpati merupakan sebuah moto Kabupaten Sumendang yang dijadikan nama aplikasi penanganan stunting. Nama simpati ini merupakan bentuk kerja sama Pemkab Sumedang dengan Telkomsel, dengan salah satu bentuk kerja samanya memberikan handphone kepada seluruh kader Posyandu untuk fasilitas pelaporan kasus stunting.
“Jadi, pada prinsipnya Pemkab Sumedang mendukung Pemkab Mubar untuk mengadopsi aplikasi penanganan stunting ini. Hanya saja, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh Pemkab Mubar antara lain harus bermohon secara tertulis dan mempersiapkan draf kerja samanya (MoU),” ungkapnya. (KS/*)
Kontributor: Kasman
Editor: Muhamad Taslim Dalma