ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pemerintah Kota Kendari secara resmi menunjuk Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Wilayah (Kanwil) Sulawesi Tenggara (Sultra) sebagai penyalur bantuan beras bagi keluarga penerima manfaat (KPM) di Kota Kendari.
Wali Kota Kendari Sulkarnain mengatakan, pemberian amanah ke Bulog Sultra atas beberapa pertimbangan. Pertama Bulog menyatakan kesiapan menyalurkan bantuan beras kepada 8.600 KPM di Kendari. Kemudian, dari kesediaan stok beras Bulog juga menegaskan kesiapannya.
“Jadi penunjukkan ini tidak serta merta, Bulog menyatakan kesiapan dan kita lihat komitmen itu,” ungkap Sulkarnain di Same Hotel Kendari, Senin (9/3/2020).
Setidaknya ada 6 faktor yang ditetapkan pemerintah untuk penunjukkan Perum Bulog yakni ketepatan sasaran, harga, kualitas, waktu, administrasi, dan laporan.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Kendari Indra Muhammad menjelaskan, per tahun 2020 bantuan pangan non tunai (BPNT) berubah menjadi bantuan sembako. Sehingga, bukan hanya bantuan beras yang didapatkan KPM tetapi juga komoditas berupa telur, sayur, dan buah.
(Baca Juga : Bulog Sultra Pastikan Kualitas Beras yang Disalurkan Bagus)
Nilai bantuan nontunai ini juga mengalami peningkatan, sebelumnya Rp110 ribu dalam program BPNT kemudian naik Rp150 ribu awal tahun 2020 bulan Januari hingga Februari menjadi program bantuan sembako murah. Selanjutnya per Maret hingga Agustus 2020 nilainya kembali naik menjadi Rp200 ribu.
“Tapi tetap nontunai ya bantuannya hanya saja berasnya sebelumnya 5 kg sekarang menjadi 10 kg,” ujarnya.
Sementara Kepala Perum Bulog Kanwil Sultra, Ermin Tora menyebutkan bahwa saat ini pihaknya memiliki stok beras 5.000 ton. Sedangkan untuk kebutuhan penyaluran bantuan beras di Kota Kendari hanya 80 ton per bulan, sehingga untuk stok masih aman. Apalagi, Mei mendatang sudah memasuki musim panen.
Pihaknya juga mengapresiasi Pemerintah Kota Kendari yang telah memberikan kepercayaan kepada Bulog Sultra untuk menyalurkan bantuan beras ini. Ia pun berharap pemerintah kabupaten/kota lainnya dapat melakukan hal serupa agar stok beras yang ada di gudang Bulog dapat tersalurkan.
Komitmen yang dijalankan Bulog dengan adanya tugas penyaluran ini akan memastikan kualitas berasnya terjaga dengan baik serta kuantitas atau stok beras terus aman.
“Artinya begini, Bulog ditugasi pemerintah untuk menyerap beras dari petani, tapi kalau tidak ada penyerapan dari masyarakat atau pemerintah maka beras akan tertampung di gudang kita. Jadi sangat baik sekali kalau semua pemerintah bisa melakukan ini,” katanya. (b)