Pemprov Sultra Genjot Pengembangan Sektor Pariwisata Berkebudayaan

Kawasan Wisata Terpadu Toronipa, Penghubung Objek Wisata di Sultra

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) saat ini tengah mengembangkan sektor pariwisata. Salah satunya dengan membenahi kawasan pantai Toronipa, di Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe dengan tetap memperhatikan nilai budaya dan kearifan lokal yang ada.

Di daerah itu, Pemprov Sultra akan membangun kawasan sektor pariwisata terpadu, yang diharapkan dapat menjadi penghubung seluruh spot wisata yang ada di Sultra.

Sebagai langkah awal, Pemprov Sultra telah membangun infrastruktur jalan Kendari – Toronipa sepanjang 14,6 kilometer dan lebar jalan 27 meter, dengan biaya konstruksi semula direnacakan sebesar Rp2,8 triliun. Kemudian menjadi Rp1,1 triliun.

Peletakan batu pertama (ground breaking) pembangunan jalan akses wisata Kendari-Toronipa ini dilakukan oleh Gubernur Sultra Ali Mazi pada 3 September 2019.

Plt Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Sultra, I Gede Panca mengungkapkan, saat ini pihaknya terus berupaya untuk mensosialisasikan program pemerintah daerah kepada masyarakat. Khususnya, terhadap para pelaku pariwisata di Sultra.

“Dan hari ini, kita gelar sosialisasi sadar wisata, dan sapta pesona tahun 2020. Untuk memberikan pehamanan bagaimana seharusnya mengelola pariwisata dengan baik, makanya kita undang pembicara dari Kementerian Pariwisata hari ini,” ungkap Panca, saat ditemui awak media ini, di salah satu hotel di Kendari, Minggu, (21/6/2020).

DPRD Sultra Tinjau Jalan Kendari - Toronipa, Ali Mazi Pamer Konstruksi Beton

Tidak hanya itu, Panca menyebutkan, pihaknya juga memberikan pemahaman dan pelatihan terhadap para pelaku pariwisata, dalam penyelenggaraan pariwisata di tengah pandemi Covid-19.

“Agar pada saatnya kita memasuki tahapan kenormalan baru atau New Normal, kita sudah dapat menerapkan protokol kesehatan penanganan Covid-19. Untuk menjamin keselamatan wisatawan di destinasi wisata kita,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Destinasi Regional II, Kemenparekraf RI, Wawan Gunawan mengaku, sangat mensuport langkah Pemprov Sultra, yang telah berani mengambil langkah untuk membangun sektor pariwisata di daerah ini.

“Apalagi Pemprov Sultra juga sudah membangun akses jalan yang sangat baik, walaupun memang tidak sebanding anggaran pembangunan dengan percepatan ekonomi di sektor pariwisata saat ini. Tapi ini sengat hebat, dan komitmen dari gubernur, sejalan dengan program pemerintah pusat,” ujarnya.

Menurutnya, pembangunan sektor pariwisata harus diikuti dengan konsep yang matang, dengan tetap menjaga nilai budaya dan kearifan lokal yang ada. Selain itu, katanya, kreativitas para pelaku usaha, juga menjadi sektor yang menentukan keberhasilan pembangunan sektor pariwisata.

“Tidak hanya komitmen pemerintah, tapi pelaku pariwisata juga. Kalau ogah-ogahan, tidak akan bisa. Harus ada komitmen berkreasi, bagaimana agar wisatawan yang datang bisa mendapatkan sesuatu yang khas dari daerah ini, menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan,” tutupnya.

Pantai Toronipa
Pantai Toronipa (Foto : Rajib Mustofa)

Untuk diketahui, saat ini telah digelar sayembara pembuatan desain kawasan terpadu wisata Toronipa. Konsep desainnya, para desainer harus memadukan dua konsep dalam satu gambar, yakni konsep modern dan kearifan lokal masyarakat Sultra, khususnya masyarakat di kawasan wisata Toronipa.

Para peserta harus mampu membuat desain yang menyatukan alam terbuka hijau dan bangunan. Sebab, kawasan wisata terpadu Toronipa bakal dijadikan terminal pusat pariwisata di Sultra yang akan menghubungkan lokasi wisata lainnya, seperti Pulau Bokori, Pulau Saponda, dan Pulau Labengki.

Pemprov ingin konsep alam dan modern itu menyatu, ada ruang terbuka hijau dan laut biru tapi juga dikelilingi gedung. Hal itu untuk menjaga eksistensi dan keaslian hutan dan ruang publik yang ada di sekitar kawasan wisata terpadu Toronipa. Juga harus meminimalisir terjadinya kerusakan lingkungan akibat pembangunan kawasan tersebut.

“Desainer nanti harus jelas mana untuk industri pariwisata mana untuk lingkungan sosial di sana. Karena harus ada taman bermain yang ramah anak dan keluarga, juga harus meminimalisasi intervensi terhadap alam. Jangan sampai nanti desainnya bagus, tapi semua pohon dipotong. Kita ingin bagaimana konsep alam dan modern itu menyatu ada ruang terbuka hijaunya dan laut biru tapi dikelilingi gedung juga,” terang Panca.

Selain itu, grand desain nantinya harus mampu mencerminkan identitas daerah dan menjamin keberlanjutan sosial, ekonomi, lingkungan serta mewujudkan kawasan pariwisata yang indah, modern dan berstandar internasional. Sejumlah fasilitas bertaraf internasional pun akan dibangun di dalam kawasan itu.

“Pak gubernur minta bagaimana kita memindahkan Pantai Sanur, Kuta dan Ancol di sana. Nanti mulai dari jalan wisata sampai masuk ke dalam kawasan wisata, di pintu gerbang pak gubernur minta harus ada satu tugu patung, apakah patung pejuang nasional atau pahlawan nasional dari Sultra. Yang jelas menggambarkan kemegahan, yang di dalamnya itu dibentuk kawasan terpadu wisata,” jelas Panca.

Per tanggal 10 Februari 2020 ada 21 kelompok desain grafis telah mendaftar ke Dinas Pariwisata (Dispar) Sultra sebagai peserta sayembara pembuatan desain kawasan terpadu wisata Toronipa. Tidak hanya dari Sultra tapi juga dari berbagai daerah seperti dari Malang, Surabaya, dan Yogyakarta.

Para peserta diberikan waktu hingga pekan kedua Mei 2020 untuk mengumpulkan grand desain kawasan pariwisata terpadu Toronipa. Dari seluruh grand desain yang masuk, tim juri akan memilih tiga terbaik untuk diserahkan ke Gubernur Sultra Ali Mazi. Dari tiga itu akan dipilih oleh gubernur untuk keluar sebagai pemenang.

Pemenang desain kawasan wisata terpadu Toronipa akan mendapatkan hadiah utama satu unit mobil. Para peserta pun tidak dibatasi, dan terbuka untuk semua kalangan.

Selain itu, Pemprov Sultra akan membangun hotel bintang lima bertaraf internasional di kawasan wisata terpadu Toronipa. Hotel bertaraf internasional tersebut bernama The Toronipa Hotel, yang akan ditempatkan di dalam kawasan wisata terpadu Toronipa.

The Toronipa Hotel nantinya akan dilengkapi dengan dermaga tempat berlabuhnya kapal-kapal wisata bahkan kapal pesiar. (B)

 


Reporter: Randi Ardiansyah
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini