ZONASULTRA.COM, KENDARI – Rektor Pertama Universitas Halu Oleo (UHO) almarhum Profesor (Prof.) Eddy Mokodompit mendapat penghargaan dari Universitas Negeri Makassar (UNM). Penghargaan itu diberikan dalam rangka dies natalis ke-58 pendirian UNM di Gedung Phinisi UNM, Jumat (2/8/2019).
Plakat penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Rektor UNM Husain Syam kepada putri tertua Eddy Mokodompit yaitu Nora Mokodompit.
Ketua Panitia Dies Natalis UNM, Syukur Saud mengatakan putra daerah Sulawesi Tenggara (Sultra) tersebut diberikan pernghargaan sebagai tokoh yang turut berjasa membangun dan mengharumkan nama UNM. Eddy Mokodompit merupakan rektor pertama sekaligus sebagai salah satu pendiri UNM.
“Mokodompit menjadi rektor pertama UNM selama dua periode antara 1965-1974. Di kampung kelahirannya sendiri di Sultra, jasa Mokodompit adalah juga sebagai pendiri sekaligus rektor pertama Universitas Negeri Halu Oleo (UHO) tahun 1982-1990,” ujar Syukur Said melalui whatsapp, Sabtu (3/8/2019).
Kata dia, UNM saat itu bernama IKIP Makassar yang merupakan cikal bakal dari FKIP Universitas Hasanuddin. Ketika itu, Eddy Mokodompit merupakan Dekan FISIP Universitas Hasanuddin, setelah sebelumnya mengabdi di Fakultas Pedagogik UGM.
“Salah seorang yang mengajaknya pulang kampung ke Sulawesi untuk membangun daerah adalah Prof. Arnold Mononoetoe, seorang tokoh pendidikan di Makassar,” imbuhnya.
Dalam acara itu, menurut Syukur, istri almarhum Eddy Mokodompit, Siti Haola Mekoa Mokodompit sempat memberikan sambutan via video conference. Lantaran kesehatannya, Siti Haola tidak memungkinkan untuk hadir di Makassar.
“Haola Mokodompit mengatakan sangat terharu kepada civitas akademika UNM yang masih mengingat jasa suaminya lebih dari 50 tahun lalu. Ia mendoakan agar civitas akademika UNM dapat terus menjalankan amanah mendidik dan membangun bangsa tercinta,” tutupnya.
Sementara itu, cerita tentang Eddy datang dari mantan Pembantu Rektor II UHO, yang juga pernah bertugas di UNM sebagai kepala anggaran, Alibas Jusuf. Sebagai orang yang secara langsung ikut mendampingi Eddy saat pembangunan awal UNM, ia bangga atas penghargaan yang diberikan kepada mantan atasannya tersebut.
“Pak Eddy adalah perintis pengembangan UNM dan beliau memulainya dengan penuh kerja keras, kedisiplinan, dan kejujuran. Sehingga dalam kepemimpinannya UNM bisa mulai melakukan pembangunan sumber daya manusia dan fisik, misalnya gedung serba guna yang besar, serta perumahan dosen. Padahal saat itu beliau membangunnya tanpa anggaran proyek,” katanya.
Untul diketahui, cikal bakal UNM adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Hasanuddin yang didirikan pada tahun 1961 dan pada tahun 1964 berstatus IKIP Yogyakarta Cabang Makassar. Dalam perkembangannya, sejak 1 September 1965 menjadi IKIP Makassar.
Sempat berganti nama menjadi IKIP Ujung Pandang karena Kota Makassar berubah nama menjadi Ujung Pandang. Pada 1999 sampai sekarang statusnya menjadi universitas negeri dengan nama Universitas Negeri Makassar (UNM). Saat ini UNM mendidik mahasiswa mulai dari S1 hingga S3. (A)
Seprtinya anda mncoba menghilangkan peran Drs. La Ode Manarfa dan La Ode Malim keduanya Putra Buton yg menjadi pendiri awal UHO. Objektiflah menurut sejarah bung.