ZONASULTRA.COM, KENDARI – Penggunaan sistem pembayaran digital menggunakan scan kode QR (QRIS) di Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami peningkatan. Hal tersebut terlihat dari volume dan nominal transaksi QRIS yang semakin meningkat.
Deputi Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sultra, Aryo Wibowo Prasetyo, mengatakan, perluasan QRIS juga memberi dampak pada transaksi dengan kategori donasi sosial yang berasal dari rumah ibadah kian meningkat.
“Terjadi peningkatan volume dan nominal penggunaan QRIS, salah satunya diperkirakan berasal dari rumah ibadah,” ungkap Aryo di Kendari pada Rabu (27/4/2022).
Ia menjelaskan, pada triwulan I 2021 volume penggunaan QRIS dengan indeks 242 menjadi 1.078 pada triwulan IV 2021 dengan nominal Rp0,03 miliar menjadi Rp0,10 miliar pada triwulan IV.
Sementara volume penggunaan QRIS berdasarkan jenis usahanya, merchant terbanyak pada usaha kecil dengan total 32.335 merchant dan volume transaksi terbesar pada usaha besar 240,727.
Meningkatnya penggunaan QRIS juga diakibatkan oleh digitalisasi pasar yang di inisiasi oleh BI Sultra. Saat ini terdapat 6 pasar tradisional yang sudah menerapkan QRIS sebagai alat transaksi, yaitu Pasar Baruga, Pasar Lapulu, Pasar Andounohu, Pasar Basah Mandonga, Pasar Wayong dan Pasar Punggolaka.
Aryo mengatakan, masyarakat juga dapat berperan dalam mendorong penggunaan QRIS di rumah ibadah dengan berbagai cara antara lain mengidentifikasi dan menganjurkan pendaftaran QRIS bagi
rumah ibadah yang belum memiliki QRIS.
Menyampaikan edukasi terkait manfaat dan cara penggunaan QRIS pada rekan. Serta memaksimalkan pemanfaatan QRIS di rumah ibadah, salah satunya dengan berbagi. (b)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati