ZONASULTRA.COM, KENDARI – Steven Stenly (27), pengusaha binaan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Tenggara (Sultra) mampu membanggakan nama daerah di kancah internasional.
Pasalnya, anak muda asal Kota Kendari itu sukses mengekspor biji jambu mete ke Vietnam sebesar 18 ton. Ekspor itu dilakukan pada Gebyar Akhir Tahun 2021 melalui Terminal Pelabuhan Peti Kemas Bungkutoko, Jumat (31/12/2021).
Pria kelahiran 1994 tersebut mendirikan CV Best Farmer Indonesia yang bergerak di bidang ekspor. Dengan kesuksesan itu, Steven Stenly mampu membuktikan anak muda Sultra bisa menjadi eskportir di masa pandemi.
Perusahaan yang didirikan Steven Stenly masih tergolong baru di kalangan pengusaha, namun pria yang lebih dikenal sebagai Youtuber ini mampu memanfaatkan peluang pasar, terkhusus jambu mete.
“Tiga bulan saya fokus di ekspor, banyak sekali rintangan yang dihadapi. Tetapi dengan keyakinan yang tinggi pasti berhasil dan sukses,” ujar Steven dalam rilisnya, Selasa (4/1/2022).
Ia melanjutkan, untuk mendapatkan produk unggulan yang berkualitas, dirinya keliling Sultra mencari kacang mete gelondongan. Kata dia, jambu mete yang diekspor di Vietnam berasal dari petani di Kabupaten Konawe Kepulauan, Buton, dan Muna.
Steven menilai kacang mete merupakan produk unggulan di Sultra, meskipun ada beberapa produk perkebunan lain seperti kelapa dan turunannya. Kacang mete Sultra mempunyai kualitas yang lebih baik dibanding daerah lain di Indonesia seperti NTB.
“Sultra merupakan penghasil kacang mete terbaik di dunia. Meskipun masih ada hasil perkebunan unggulan yang lain, tapi tiga bulan terakhir ini saya fokus mencari pasar kacang mete di luar negeri,” jelasnya.
Menurutnya, pasar kacang mete di luar negeri sangat bagus dan banyak diminati dari India dan Vietnam. Apalagi saat ini buyer asal India ada di Kendari dan siap membeli hasil perkebunan kacang mete Sultra.
Kata dia, satu kontainer kacang mete melibatkan banyak petani dan mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah (Pemda). Pemda selau mendorong generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian apalagi komoditas perkebunan.
“Target saya pada 2022 bisa tembus pasar Cina dan mengekspor 50 kontainer per tahun,” ujarnya.
Steven berharap, gebyar ekspor akhir 2021 memberikan semangat kepada kaum muda untuk terus berusaha sehingga dapat memberikan contoh yang baik dengan dapat menembus pasar internasional. Banyaknya anak muda yang terjun di dunia ekspor akan berdampak positif terhadap pendapatan daerah.
Sebagai informasi, Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian menggelar Gebyar Ekspor serentak dilaksanakan melalui 33 pintu ekspor secara hybrid yang dipusatkan di Terminal Peti Kemas-Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar pada Jumat (31/12/2021).
Karantina Pertanian Kendari melakukan pelepasan ekspor komoditas pertanian sebesar 18 ton milik CV Best Farmer Indonesia. Perusahaan tersebut milik Steven Stenly asal Sultra dengan nilai barang mencapai Rp333,6 juta melalui Pelabuhan Peti Kemas New Port Kendari.
Jumlah itu melengkapi jumlah ekspor secara nasional yang dilepas secara bersamaan di 34 pintu pengeluaran senilai Rp14,4 triliun. (b)
Kontributor: Muhammad Triwahyudi
Editor: Jumriati