ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal (Ditjen) Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di wilayah Sultra masih didominasi sektor perdagangan besar dan eceran yang mencapai 56,55 persen atau sebanyak 20.605 debitur.
Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sultra Ririn Kadariyah mengatakan, realisasi penyaluran kredit program di Sultra sampai dengan 25 September 2018 yang tercatat pada aplikasi Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) sebesar Rp1,097 triliun. Jumlah tersebut terealisasi kepada 36.437 debitur.
“Terdiri dari penyaluran KUR Rp1,094 triliun dan penyaluran UMi Rp3,042 miliar,” sebut Ririn dalam acara rapat koordinasi dan evaluasi penyaluran kredit program di Hotel Zahra Syariah Kendari, Kamis (27/9/2018).
Menurutnya, pelaku UMKM memiliki peranan penting dalam menopang perekonomian, baik di Sultra maupun Indonesia. Hanya saja para pelaku usaha ini masih menghadapi beberapa kendala, salah satunya permodalan atau pembiayaan.
Olehnya itu ia mengharapkan pemerintah daerah lebih aktif ke depan dalam hal menyiapkan dan mengunggah database para calon pelaku usaha yang layak mendapatkan kredit program, baik KUR maupun UMi.
Agar data pelaku usaha yang dimasukkan ke dalam sistem bisa dilihat oleh perbankan. Sehingga, perbankan dan lembaga nonbank dapat menyalurkan KUR dan UMi kepada calon debitur potensial yang tepat.
“Selain itu, kerjasama yang baik semua pihak terkait, sangat diperlukan agar penyaluran KUR dan UMi dapat berjalan secara optimal,” tambahnya.
Sementara Gubernur Sultra Ali Mazi yang turut hadir membuka kegiatan tersebut dalam sambutannya mengintruksikan kepada organisasi perangkat daerah (OPD), khususnya Dinas UMKM dan Koperasi untuk lebih aktif mendorong pelaku-pelaku usaha kecil dan menengah di Sultra.
Selain itu dibutuhkan peran aktif organisasi perangkat daerah lain yang bersentuhan langsung dengan masyarakat menengah ke bawah, sehingga dapat mempercepat pertumbuban pembangunan di Sultra nantinya. (B)