Perekonomian Sultra Triwulan I Tumbuh Positif Sebesar 5,76 Persen

70
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Sultra Minot Purwahono
Minot Purwahono

ZONASULTRA.COM,KENDARI– Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada triwulan pertama 2018, sebesar 5,76 persen masih positif. Pertumbuhan ekonomi Sultra pada triwulan pertama 2018 ini, lebih tinggi dibandingkan angka nasional yakni sebesar 5,06 persen.

Meskipun kecenderungannya semakin menurun sejak triwulan I 2017.

Realisasi pertumbuhan Produk Domestik Regional (PDRB) Sultra triwulan I 2018 tercatat 5,76 persen, year on year (yoy) lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 6,12 persen (yoy). Dimana kinerja PDRB pada triwulan I 2018 tersebut pun lebih tinggi dari kinerja PDB Nasional yang tercatat tumbuh sebesar 5,06 persen (yoy).

Kepala Perwakilan (KPw) BI Sultra Minot Purwahono mengatakan, kinerja ekonomi Sultra pada triwulan I 2018 tetap ditopang oleh tingginya konsumsi masyarakat dan peningkatan kinerja ekspor.

“Pada triwulan I 2018, konsumsi rumah yang merupakan komponen dengan proporsi terbesar (51,13%) masih tumbuh positif sebesar 5,16% meskipun lebih rendah dari triwulan sebelumnya. Terjaganya tingkat konsumsi tersebut juga seiring dengan terkendalinya inflasi,” ungkap Minot melalui rilis pers, Selasa (8/5/2018).

BACA JUGA :  Realisasi Belanja Negara di Sultra Tahun 2023 Sebesar Rp29 Triliun

(Baca Juga : Triwulan I 2018, Pertumbuhan Industri Manufaktur Sultra Tercatat Naik)

Kemudian ekspor luar negeri Sultra pada triwulan I 2018 mengalami akselerasi pertumbuhan sebesar 250,4 persen (yoy) sementara impor menurun -28,04 persen (yoy). Hal tersebut ditengarai karena dampak positif pemulihan ekonomi dunia, dan peningkatan harga komoditas. Belanja pemerintah pada triwulan I 2018 mencatatkan pertumbuhan yang lebih rendah dari periode sebelumnya dengan tumbuh sebesar 2,26 persen (yoy).

“Penurunan pertumbuhan belanja pemerintah masih sesuai dengan pola musiman, dimana Pemerintah belum banyak mengeluarkan anggaran pada awal tahun,” jelasnya.

Kinerja investasi pada triwulan 1 2018 tumbuh rendah sebesar 0,49 persen (yoy), hal ini disebabkan belum banyaknya realisasi investasi pemerintah dan rendahnya penyerapan belanja modal di APBN dan APBD. Demikian juga di sisi investasi swasta yang masih dalam perencanaan serta beberapa proyek pembangunan smelter yang sudah selesai pada triwulan IV 2017.

BACA JUGA :  Indosat membukukan pendapatan sebesar Rp51,2 triliun di tahun 2023

Dari sisi lapangan usaha (LU), pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2018 terutama didorong peningkatan kinerja LU Informasi dan Komunikasi yang tumbuh sebesar 9,51 persen (yoy), LU Perdagangan Besar dan Eceran yang tumbuh sebesar 8,40 persen (yoy) dan Pertambangan dan Pengalian yang tumbuh sebesar 7,84 persen (yoy).

Pertumbuhan LU Pertambangan dan Penggalian mempengaruhi pertumbuhan secara signifikan karena proporsi sektor tersebut terhadap total PDRB Sultra adalah yang terbesar kedua yaitu sebesar 20,86 persen.

Sementara Pertanian, Kehutanan dan Perikanan yang memiliki proporsi sebesar 24,75 persen berhasil tumbuh sebesar 5,10 persen (yoy). Namun seiring dengan rendahnya pertumbuhan investasi, LU Konstruksi yang memiliki proporsi sebesar 12,18 persen masih tumbuh terbatas sebesar 0,54 persen (yoy). (B)

 


Reporter : Ilham Surahmin
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini