Ilustrasi
ZONASULTRA.COM, BATAM – Jika kita ingin pariwisata Indonesia menjadi yang terdepan di regional, maka bayangkan kita menjadi pemenang di level regional atau International. If you can imagine, you can get it. Pelatihan Win Way Champion (WWC) pun siap digelar Kemenpar di Batam, 9-10 Mei 2017. Targetnya, mencetak SDM unggul yang melibatkan unsur Pentahelix dari akademisi, bisnis, government, community, dan media.
“Kami ingin lebih banyak lagi mencetak SDM unggul. Karenanya setelah WWC Angkatan pertama di Bali sukses digelar 25-27 April silam, sekarang kami siap menyongsong WWC kedua. Jumlah pesertanya 30 orang. Dan pelatihannya akan digelar di Hotel Golden View Batam selama dua hari,” terang Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Ahman Sya, yang didampingi Asdep Pengembangan SDM Aparatur Kemenpar Riwud Mujirahayu, Selasa (9/5).
Di Batam, Ahmas Sya akan fokus mengasah skill dan knowledge aparatur dinas pariwisata di 10 destinasi prioritas. Sama seperti ahli strategi perang asal China yang terkenal Sun Tzu, pria berkacamata itu juga ingin merencanakan kemenangan. Aparatur Dinas Pariwisata di 10 Destinasi Prioritas akan didorong bergerak cepat.
Semua diajak memenangkan tiap peperangan sebelum berperang lewat narasumber Yuswohady, Samsriyono Nugroho (Staf Khusus Menteri Bidang Teknologi Informasi Pariwisata) dan Widya Iswara Kemenpar. “Ini dalam rangka mencapai target 20 juta wisman pada 2019. Semua akan didorong ikut action. Mengangkat sisi-sisi terbaik yang kita miliki yang membuat kita berbeda dengan lainnya,” ujar Ahman Sya yang juga diamini Riwud Mujirahayu, di Jakarta.
Hal lain yang dicari dari Pelatihan WWC adalah membangun karakter 3S. Percepatan yang didorong Menpar Arief Yahya di Kemenpar harus diimbangi dengan solid, speed dan smart di semua level. Dari pusat hingga daerah, semua harus seirama. Tak boleh patah di tengah atau atas.
“Selain itu melalui pelatihan ini bisa mendukung program prioritas Kementerian Pariwisata terkait top 3 program prioritas di tahun 2017 serta menyelaraskan program antara Kemenpar dengan dinas pariwisata,” ujar Ahman Sya.
Riwud Mujirahayu juga seirama dengan Ahman Sya. “Ini bagian upaya untuk memenangkan kompetisi dan mencapai target pariwisata nasional. Transformasi SDM Kemenpar dengan menggunakan pendekatan budaya organisasi solid, speed dan smart (3S) yang dinamakan dengan Wonderful Indonesia Way (WIN Way),” timpal Riwud.
(Baca Juga : Kejar Target Kunjungan Wisman, Kemenpar- Jetstar Perkuat Kerjasama)
Tidak hanya itu, Lanjut Riwud, melalui WIN Way ini, diharapkan setiap insan Kemenpar bermental pemenang, bukannya pecundang. Setiap insan Kemenpar diharapkan mampu menciptakan ‘bukit-bukit kemenangan’ dan secara terus-menerus menyukseskan ‘bukit kemenangan satu ke bukit kemenangan berikutnya’.
“Untuk menjadi pemenang seorang pemimpin harus memiliki dua elemen dasar, yaitu great spirit dan grand strategy. Yang pertama menyangkut heart (hati), yang kedua menyangkut head (pikiran). Yang pertama menyangkut karakter sebagai hasil olah ruh dan olah rasa, yang kedua menyangkut kompetensi sebagai hasil dari olah rasio dan olah raga,” tuturnya.
Menteri Pariwisata menyambut baik program pelatihan WWC tersebut. Baginya, spirit dan strategy merupakan dua elemen dasar yang saling melengkapi dan mengisi. Keduanya tidak bisa dipisahkan satu dari yang lain.
“Itu sebabnya kunci kesuksesan pemimpin ditentukan oleh kemampuannya menyeimbangkan dan mengharmonikan keduanya. Setiap pemimpin mutlak harus memiliki semangat yang tinggi karena semangat yang tinggi akan mencari jalannya sendiri untuk sukses,” ujar Menpar Arief Yahya.
Menteri asal Banyuwangi ini juga mengatakan jika WIN Way merupakan elemen dari great spirit. WIN Way diciptakan untuk membentuk karakter pemenang di Kemenpar.
“Yaitu insan Kemenpar yang memiliki keyakinan, nilai-nilai, dan perilaku pemenang. Pada hakikatnya tugas pokok pemimpin adalah managing people. Artinya, sebagai pemimpin kita harus fokus pada aspek orangnya. kita harus fokus membentuk keyakinan, nilai-nilai, dan perilaku orang-orang yang Kita pimpin memiliki ‘leadership focus on people, management focus on work’,” katanya. (*)