ZONASULTRA.COM, KENDARI – Menghadapi puncak musim hujan yang biasa terjadi pada bulan Januari hingga Februari 2022. Petani padi wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) diminta waspada atas berbagai potensi yang akan timbul.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Perserikatan Masyarakat Tani dan Nelayan (Permatani) Sultra Fajar Imsak, mengingatkan petani padi agar selalu waspada terhadap musim hujan. Menurut Fajar, musim hujan di awal tahun akan berdampak terhadap produksi padi.
Pasalnya, pertumbuhan dan perkembangan padi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya curah hujan yang terlalu tinggi.
“Curah hujan yang tinggi akan sangat mempengaruhi produktivitas penghasilan para petani jika tidak diantisipasi dengan baik,” ucap Fajar di Kendari, Senin (10/01/2022).
Ia menuturkan, hujan yang turun hampir sepanjang hari membuat sebagian besar tanaman padi tergenang air. Apabila air tidak surut, maka tanaman padi akan membusuk dan menyebabkan petani mengalami kerugian besar.
Olehnya itu, untuk mengantisipasi agar hal ini tidak terjadi, Fajar meminta para petani agar menerapkan pola pengairan dengan baik. Katanya, jika tidak diperhatikan dengan cermat akan berpengaruh terhadap tanaman muda.
Alumni Fakultas Hukum Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari ini juga menyarankan para petani, agar membuat saluran pembuangan air untuk mengantisipasi terjadinya banjir di area persawahan. Hal itu dimaksudkan agar air tidak tersumbat dan menggenangi persawahan.
“Jika terjadi air tersumbat dan menggenangi air persawahan, maka segera dibuka karena akan berdampak pada tanaman terutama tanaman muda,” imbuhnya.
Di sisi lain, curah hujan juga dapat dimanfaatkan petani untuk mengairi sawah, dan sangat membantu petani saat musim kemarau atau saat area persawahan sangat membutuhkan asupan air untuk menghasilkan tanaman padi yang produktif. Kendati demikian problem ini menjadi tantangan tersendiri bagi petani dalam menghadapi musim hujan.
“Kami terus mendorong agar para petani tetap meningkatkan hasil produksi padi di tengah musim hujan dan pandemi Covid-19,” tandas Fajar. (C)
Kontributor : Muhammad Triwahyudi
Editor: Ilham Surahmin