Pertahankan Nasabah, Pegadaian Kendari Terus Tingkatkan Pelayanan

Penyaluran Pembiayaan Pegadaian Kendari Capai Rp 65,3 Miliar
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, KENDARI – PT Pegadaian (Persero) Cabang Kendari terus meningkatkan pelayanan kepada nasabah. Hal ini, dilakukan untuk mempertahankan dan memperluas nasabah pegadaian.

Penyaluran Pembiayaan Pegadaian Kendari Capai Rp 65,3 Miliar
Ilustrasi

Pimpinan Cabang Pegadaian Kendari Anwar Yusuf mengatakan, pegadaian selalu melakukan gathering customer dan mengadakan undian secara lokal, agar terus menjalani hubungan yang baik dengan nasabah. Selain itu, setiap empat bulan sekali, manajemen pusat melaksanakan undian kemilau emas pegadaian, untuk mempertahankan nasabah dan menarik minat masyarakat.

Dia mengungkapkan saat ini nasabah kantor cabang Pegadaian Kendari telah mencapai 11.194 orang. Angka tersebut, hampir mencapai target pegadaian sendiri yaitu 11.424 orang.

“Insya Allah, saya yakin akan mencapai target. Melihat antusias masyarakat Kota Kendari yang senang berinvestasi, apalagi pada emas,” kata Anwar di Kantor Pegadaian Cabang Kendari, Kamis (22/12/2016).

Selanjutnya dia mengutarakan, bahwa pihaknya terus meningkatkan pelayanan, melakukan pembaharuan pelayanan di outlet, media sosial, serta publikasi seperti pemberitaan. Selain itu, akses juga sudah semakin dekat dengan telah terdapat 20 outlet pegadaian yang tersebar di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Sementara pertumbuhan terbesar Pegadaian cabang Kendari terletak di Kendari Caddi dan Wanci. Unit pegadaian cabang Kendari yang menjadi tanggung jawab Anwar terdiri dari unit Kendari Caddi, Pasar Ikan, Pasar Sentral Kota, dan Wanci.

Dia mengharapkan agar masyarakat selalu mempercayai pegadaian. Mengingat masih ada beberapa masyarakat yang beranggapan pegadaian ini bukanlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Padahal, diantara 136 BUMN penghasil laba, pegadaian masuk 10 besar penghasil laba.

“Nah laba itu kan, kita kembalikan ke pembangunan daerah,” jelasnya.

Selain itu, Anwar mengungkapkan jika masyarakat yang datang ke pegadaian bukan hanya masyarakat yang membutuhkan dana. Dia mengatakan telah ada pergeseran konteks pengetahuan. Saat ini, baik masyarakat yang memiliki finansial tinggi maupun rendah, tetap datang ke pagadaian.

“Masyarakat yang memiliki finansial tinggi, datang ke pagadaian untuk berinvestasi emas, sedangkan yang finansial rendah datang menguangkan emasnya,” tutupnya. (B)

 

Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini