Pesawat Sriwijaya Tak Lagi Beroperasi di Bandara Haluoleo?

Pesawat Sriwijaya Tak Lagi Beroperasi di Bandara Haluoleo?
Sriwijaya Air (Foto Internet)

ZONASULTRA.COM ,KENDARI – Di sejumlah situs penjualan tiket pesawat online pilihan jadwal penerbangan menggunakan pesawat Sriwijaya Air dengan rute Kendari-Makassar atau sebaliknya sudah tidak tersedia.

Bahkan disitus resmi Sriwijaya Air sendiri, pencarian penerbangan dari Kendari-Makassar dan sebaliknya sudah tidak tersedia untuk jadwal penerbangan tanggal 3 Oktober 2019.

“Oops, something wrong in searching flight! Please attention for these details. There is no flights available for that period,”.

Terjemahannya, “Ups, ada yang salah dalam mencari penerbangan! Mohon perhatian untuk detail ini. Tidak ada penerbangan yang tersedia untuk periode itu,”.

Kalimat ini merupakan tampilan slide yang muncul ketika melakukan pencarian penerbangan Kendari-Makassar pada situs resmi Sriwijaya Air.

Baca Juga : Alasan Keselamatan, Pesawat Garuda dari Makassar ke Kendari Batal Terbang

Sebagai pembanding untuk rute Makassar- Jakarta pada tanggal 3 Oktober 2019, penerbangan menggunakan Sriwijaya Air masih tersedia.

Pesawat Sriwijaya Tak Lagi Beroperasi di Bandara Haluoleo?
Penerbangan dari Makassar ke Jakarta menggunakan Sriwijaya Air masih tersedia pada tanggal 3 Oktober 2019. (sumber : traveloka.com).

Pimpinan Sriwijaya Air Kendari Fajar yang hendak dikonfirmasi zonasultra melalui sambungan pesan WhatsApp mengatakan, ia sedang berada di luar kota Kendari dan belum bisa memberikan penjelasan apapun.

“Mohon maaf Pak. Saya sedang di luar kota dan belum bisa kasih keterangan,” ungkapnya, Selasa (1/10/2019).

Kemudian, Kepala Bandara Haluoleo Safruddin dikonfirmasi via pesan WhatsApp juga belum memberikan tanggapannya perihal kondisi tersebut. Apakah Sriwijaya Air masih beroperasi atau tidak di Bandara Haluoleo.

Musim mudik tahun 2018 lalu, Sriwijaya Air masih memberikan pelayanannya kepada masyarkat Kota Kendari dengan menghadirkan dua jadwal penerbangan yakni pagi pukul 7.50 WITA dan sore pukul 15.20 WITA tujuan Makassar.

Dengan memakai pesawat Boeing 737-800NG dan Boeing 737-800 dengan total masing-masing seat 186 dan 147.

Per November 2018, Sriwijaya Air telah menyetujui kerjasama operasi (KSO) yang ditandatangani pada 9 November 2018 lalu bersama Garuda Indonesia. Dengan ini pihak Sriwijaya Air memutuskan bergabung menjadi bagian dari Garuda Indonesia Group.

Pesawat Sriwijaya Tak Lagi Beroperasi di Bandara Haluoleo?
Hasil pencarian jadwal penerbangan Kendari- Makassar tanggal 3 Oktober 2019 pada situs remsi Sriwijaya Air dan pencarian jadwal penerbangan Kendari-Makassar tidak ditemukan pada situs penjualan online (pegipegi.com).

Ini berguna mengangkat image Sriwijaya Air, memperbaiki keuangan dan operasionalnya. Sehingga dengan networking, Sriwijaya Air semakin memperluas pasar bersama Garuda Indonesia dan Citilink.

Baca Juga : Tiket Pesawat Garuda Bisa Ditukar dengan Potongan Harga Kamar Hotel di Kendari

Mantan Branch Manager PT Garuda Indonesia Branch Office Kendari Tomy Chrisbiantoko mengatakan, dengan adanya KSO itu maka Garuda Indonesia Group bisa melayani semua segmen.

Garuda Indonesia melayani segmen middle up, Sriwijaya Air melayani segmen middle. Sementara Citilink untuk segmen low cost carrier (LCC) atau berbiaya rendah.

“Jadi pagi terbang dengan Citilink, siang dengan Garuda Indonesia, sore dengan Sriwijaya Air,” kata Tomy di Kendari, Selasa (18/12/2018) malam.

Sriwijaya Alami Insiden

Hingga Juli 2019 lalu Sriwijaya masih melakukan pelayanan penerbangan dari Makassar ke Kendari dan sempat mengalami insiden di Bandara Haluoleo Kendari tepatnya tanggal 20 Juli 2019.

Saat itu, pesawat dengan jumlah 102 penumpang telah berhasil landing dan pesawat mengatur posisi menurunkan penumpang. Tapi, roda belakang pesawat tergelincir dan keluar dari landasan. Akibatnya, ban pesawat mengalami kesulitan naik kembali ke landasan.

Pihak bandara langsung mengevakuasi pesawat dan penumpang. Penumpang diturunkan dari pesawat, bersama dengan bagasi.

Sriwijaya Diminta Setop Beroperasi

Disejumlah media nasional saat ini ramai diberitakan perihal Garuda Indonesia Group memutuskan kerja samanya dengan Sriwijaya Air hingga permintaan agar maskapai tersebut berhenti beroperasi karena berbagai macam alasan.

Baca Juga : Sriwijaya Air Gabung Garuda Indonesia Group, Kini Bisa Layani Semua Segmen

Dikutip dari Kompas.com, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan setengah armada pesawat Sriwijaya Air Group dinyatakan tidak laik terbang. Hal ini berdasarkan data Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU).

“Kita ‘kan pengawasan ketat setiap hari, dari 30 pesawat yang terbang cuma 12, berarti sistem kontrol kita dari Sriwijaya bagian quality-nya sudah grounded 18 pesawat,” kata Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kementerian Perhubungan Avirianto di Jakarta, Senin (30/9/2019).

Pihaknya juga, menunggu keputusan Sriwjaya hingga Rabu, 2 Oktober 2019 terkait kelanjutan operasional.

“Pokoknya itu nanti setelah tanggal 2 Oktober kita rapat, Sriwijaya berubah apa tidak. Kalau memang berubah kita abaikan, kalau dia tidak berubah makin menurun kita ambil keputusan kita nanti bisa setop operasi atau segala macam,” katanya.

Dikutip dari CNBC Indonesia, anak usaha Garuda, yakni maskapai penerbangan murah PT Citilink Indonesia resmi menggugat Sriwijaya Group (Sriwijaya Air dan NAM Air) atas dugaan wanprestasi dalam perjanjian bisnis antara kedua grup maskapai penerbangan ini.

Selain itu, Garuda Indonesia juga mengeluarkan pemberitahuan kepada pelanggannya bahwa terhitung tanggal 27 September 2019, anggota GarudaMiles tidak bisa lagi melakukan accrual (akrual), redemption (penebusan) maupun retroclaim (mengklaim kembali) di penerbangan Sriwijaya dan NAM Air.(A)

 


Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini