ZONASULTRA.ID, RAHA – Hasil produksi padi sawah di Kabupaten Muna, Muna Barat (Mubar) dan Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara (Sultra) beberapa tahun terakhir mengalami penurunan akibat dari kelangkaan pupuk subsidi.
Sejumlah petani di tiga Kabupaten tersebut mengeluhkan kelangkaan pupuk subsidi. Hal ini disampaikan oleh Politisi Golkar Abdul Rahman Farisi (ARF) saat berkunjung di beberapa desa di Muna, Mubar dan Buteng.
“Saya sudah bertemu dengan petani di Muna dan Mubar keluhannya soal kelangkaan pupuk subsidi,” terang pria yang akrab disapa ARF, Kamis (2/2/2023).
Kata ARF kelangkaan tersebut akibat dari pengurangan kuota pupuk bersubsidi oleh pemerintah pusat.
“Ada sekitar seperempat persen yang dikurangi. Kalau awalnya petani butuh 12 karung dalam satu hektare, namun Pemerintah hanya menyediakan 3 karung,” jelasnya.
ARF yang juga seorang pengamat ekonomi ini menuturkan hal ini pun berdampak pada hasil produksi petani sawah di tiga daerah tersebut yang mengalami penurunan. “Dampaknya hampir rata-rata petani di tiga wilayah ini mengeluh karena pendapatannya menurun,” tuturnya.
Sebagai politisi Golkar pihaknya bakal serius memperjuangkan pengembalian kuota pupuk subsidi tersebut melalui Komisi VI DPR RI.
“Saya sudah sampaikan kepada Wakil Ketua Komisi VI dari partai Golkar. Responnya pun akan membantu menyuarakan soal kelangkaan pupuk subsidi,” katanya.
Kata ARF, DPR RI juga akan melakukan evaluasi kebijakan di setiap pabrik pupuk dari sisi penerima penyalur. “Tinggal ditelusuri apakah kelangkaan pupuk ini dari perusahaan atau dari proses penyalurannya yang salah,” timpalnya.
Dirinya berharap agar pemerintah segera mengatasi kelangkaan pupuk tersebut agar penurunan produksi padi sawah di sejumlah daerah di Sultra tidak berlanjut.
Sementara itu, data dari PT Pupuk Indonesia (Persero) tahun 2023 ini menyiapkan stok pupuk bersubsidi secara nasional sebanyak 194 persen atau setara 1,4 juta ton. (B)
Kontributor: Nasrudin
Editor: Muhamad Taslim Dalma