ZONASULTRA.COM, TIRAWUTA – Pengurus partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) sejauh ini belum menyatakan sikap untuk mendorong kadernya sebagai calon bupati Koltim ada pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 nanti. Walaupun di internal kepartaian berlambang pohon beringin ini memprioritaskan kadernya.
Menurut pengamatan Ketua OKK (Organasi Kekaderan) partai Golkar Koltim, Syahir Saing, saat ini kader Golkar yang ada hanya berpotensi menjadi calon wakil bupati atau 02, seperti Ketua DPD Golkar Koltim, Sukirman, Syamsul Ridjal, anggota DPRD Koltim, dan Ismail Iskandar selaku kader Golkar.
Baca Juga : Anggota DPRD Koltim Deklarasikan Diri Maju Pilkada 2020
“Ini pengamatan pribadi kami. Tetapi semuanya dikembalikan kepada DPD tingkat I. Apakah nantinya tetap mendorong kadernya untuk maju bertarung pilkada 2020, ataukah memberikan ruang kepada calon lain untuk menggunakan kendaraan partai Golkar,”ujar Sirung, panggilan akrab Syahir Saing saat ditanya awak zonasultra.id, Senin (5/8/2019).
Sirung melihat bahwa konstalasi politik wilayah Koltim saat ini masih mengarah pada dua figur yang bakal diprediksi bertempur pada pilkada 2020, meskipun ada beberapa nama bermunculan seperti Wakil Bupati Koltim, Andi Merya Nur dan Irwansyah selaku anggota DPRD Koltim.
“Dua figur tersebut yaitu Samsul Bahri Madjid (SBM) dan Tony Herbiansyah selaku Bupati Koltim saat ini punya potensi untuk bertarung. Seperti SBM memiliki potensi besar untuk maju bertarung melawan petahana. Sebab saya melihat SBM cukup dikenali langsung oleh masyarakat. SBM juga memiliki keunggulan diantaranya tokoh agama, organisator dan olahragawan. Kalau untuk Tony Herbiansyah kami masih mau melakukan evaluasi dulu mengapa sampai ia pecah kongsi dengan wakilnya,”ungkapnya.
“Kalau pendekatan ke partai, saya belum tau karena belum komunikasi dengan pengurus partai yang lain. Tetapi, kedua sosok ini kami kenal,”tambah Sirung.
Baca Juga : Golkar Partai Pertama yang Serahkan LKHPN Caleg DPR Terpilih
Mantan Ketua DPD Golkar Koltim periode 2015-2016 ini pula menyebutkan bahwa pergerakan politik ke akar rumput (kalangan masyarakat) sebagian besar menginginkan terjadinya perubahan pemimpin daerah.
“Secara pribadi juga kami banyak melakukan komunikasi dengan pengurus atau kader partai Golkar di kecamatan, mereka menyampaikan bahwa masyarakat sebagian menginginkan perubahan,”tandasnya.
Sampai sekarang, pihak pengurus Golkar Koltim masih menunggu petunjuk DPD tingkat I untuk membuka pendaftaran calon. Secara kepartaian pula, figur kader partai yang hendak diusung juga belum ada. (a)
Kontributor : Samrul
Editor : Kiki