ZONASULTRA.COM, RAHA – Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) sebentar lagi bakal menghelat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2020
Namun suhu politik di bumi sowite mulai panas. Saling serang antar pendukung lewat cuitan di media sosial tak dapat terelakkan. Teranyar, kasus baliho yang dilakoni oleh bupati Muna LM Rusman Emba dan bupati Muna Barat (Mubar) LM Rajiun Tumada menghebohkan masyarakat Sultra.
Menyatakan diri siap bertarung di Pilkada Muna, Baliho RT yang bertuliskan ‘Mai Te Wuna atau datang ke Muna’ ditentang oleh Pemda Muna karena dinilai mempolitisasi tagline yang sudah digaungkan sebagai pariwisata.
Hal ini pun, menjadi tantangan bagi Kapolres Muna yang baru AKBP Debby Asri Nugroho dalam menciptakan suasana kondusif di tiga wilayah hukum yakni Muna, Mubar dan Butur.
Debby Asri Nugroho menegaskan posisi Polri sepenuhnya netral dan tak berkaitan dengan politik. “Rekan-rekan media jangan takut ingatkan kami dalam posisi netral. Saya tegaskan Polri tidak boleh terlibat dalam politik, agar tercipta suasana kondusif,” terang Debby, Rabu (18/9/2019).
(Baca Juga : Anggaran Pilkada Muna Capai Rp 37 Miliar)
Kata mantan Kasubdit I Ditresnarkoba Polda Bali ini, kasus baliho yang melibatkan dua kepala daerah yang menyatakan diri bertarung di Pilkada Muna 2020, pihaknya tegas dalam posisi netral dan akan melanjutkan proses hukun yang sudah berjalan sebelumnya.
Namun ia tetap akan melakukan koordinasi dengan Kapolres Buton, AKBP Agung Ramos P Sinaga soal keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Polres Muna.
“Soal kasus baliho ini saya tetap bangun koordinasi dengan AKBP Agung Ramos P Sinaga. Karena akan ada pertemuan lanjutan untuk mengahdirkan ahli bahasa,” jelasnya.
(Baca Juga : Pilkada 2020: Mereka yang Bakal Cerai dan Masih Mesra)
Namun ia berharap kondusifitas di wilayah hukum Polres Muna tetap berjalan lancar, hingga pesta demokrasi yang dimulai pada awal Oktober 2019 hingga September 2020 mendatang.
Dirinya juga berharap kepada masyarakat dan rekan media untuk selalu diingatkan jika terjadi kekeliruan dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Muna. (b)