Pilrek UHO Diulang, 20 Anggota Senat Dicoret Karena Alasan Ini

Hilaludin Hanafi
Hilaludin Hanafi
Pilrek UHO Diulang, 20 Anggota Senat Dicoret Karena Alasan Ini
PILREK UHO – surat dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) ter tanggal 31 Oktober 2016 kepada Ketua Senat UHO untuk segera melaksanakan tahapan pilrek. (Foto Istimewa)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI– Pemilihan rektor (Pilrek) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) dipastikan diulang dari awal. Hal ini menyusul adanya surat dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) ter tanggal 31 Oktober 2016 kepada Ketua Senat UHO untuk segera
melaksanakan tahapan pilrek.

Ketua Panitia Pilrek UHO Hilaludin Hanafi mengatakan, ada tiga poin yang diinstruksikan kemristekdikti kepada senat UHO, yaitu menata ulang keanggotaan senat yang tidak sesuai ketentuan sebagaimana diatur dalam Statuta dan OTK UHO dengan mengeluarkan 20 orang dari keanggotaan senat, terdiri dari 7 anggota senat yang berasal dari UPT non akademik dan 13 anggota senat yang berasal dari unit organisasi yang tidak tercantum dalam OTK.

Dengan keluarnya 20 anggota senat ini, kini tersisa 97 anggota senat UHO yang memiliki hak suara untuk memilih dari 117 anggota senat. Instruksi kedua, lanjut Hilaludin, melakukan proses pemilihan ulang calon rektor dan terakhir menetapkan jadwal pilrek UHO.

“Tahapan pilrek ini dimulai pada tahap penjaringan bakal calon rektor mulai 31 Oktober hingga 4 November 2016.

Hilaludin Hanafi
Hilaludin Hanafi

Ada 170 dosen yang berhak mengikuti tahapan ini. Selanjutnya tahap penyaringan untuk mendapatkan tiga suara terbanyak pada 7 November. Terakhir pemilihan rektor oleh anggota senat bersama menteri pada 14 November mendatang.

“Tanggal 9 November kita ke Jakarta untuk menyampaikan hasil penyaringan kepada menteri,” terang Hilaludin.

Menurut Hilaludin, diulangnya pilrek UHO ini merupakan sebuah dinamika yang biasa. Dan hal ini timbul karena ada pihak-pihak yang tidak puas dengan hasil pilrek sebelumnya. Pihaknya pun merasa senang dengan diulangnya tahapan pilrek ini karena artinya kementerian tidak mengabaikan laporan masyarakat yang masuk terkait pilrek UHO.

“Dari awal ada tiga hal yang kita tunggu untuk melaksanakan pilrek. Pertama jadwal pilrek permanen dari kementerian. Kedua berapa jumlah anggota senat yang berhak untuk memilih. Dan yang ketiga adalah tahapan pilrek itu akan seperti apa, apa akan dimulai dari awal atau tidak. Nah, semua ini kan sudah terjawab dengan adanya surat dari kementerian tersebut. Jadi tidak ada alasan lagi bagi kita untuk tidak melaksanakan tahapan ini, apalagi sampai mencari-cari celah untuk mengganggu jalannya pilrek,” ungkap Wakil Rektor II UHO ini.

Sementara itu, Rektor UHO Usman Rianse mengaku senang dengan adanya jadwal pilrek ini. Dia menganggap diulangnya pilrek tersebut sebagai bukti bahwa kemenristekdikti tidak ingin ada masalah dengan pilrek UHO ke depannya.

(Artikel Terkait : Kemristekdikti Surati UHO Gelar Pilrek 14 November)

“Saya tidak mau pilrek UHO bermasalah dan saya juga tidak mau diperpanang masa jabatan saya. Jadi saya sangat senang dengan adanya jadwal pilrek ini,” kata Usman ditemui usai melantik 7 pejabat non struktural di Lantai IV Gedung Rektorat UHO, Rabu (11/2/2016).

Usman menambahkan, siapa rektor UHO berikutnya tidak berada di tangannya, melainkan sudah menjadi kehendak Tuhan. “Jika Allah berkendak si A yang akan menggantikan saya jadi rektor UHO berikutnya, maka tidak ada yang bisa mencegah bagaimana pun aturan itu diputar,” kata dia.

Untuk diketahui, pada pilrek tahap pertama yang digelar 13 Juni 2016 lalu, ada tiga nama calon rektor UHO yang mengantongi suara terbanyak yaitu, Muhammad Zamrun yang memperoleh 63 suara, disusul Buyung Sarita dengan 32 suara, dan La Rianda dengan 12 Suara. Dengan adanya instruksi melakukan pemilihan ulang, maka hasil ini sudah tidak berlaku lagi.

 

Penulis : Jumariati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini