PLN Butuh Waktu 1×24 Jam untuk Normalkan Listrik di Palu dan Sekitarnya

PLN Butuh Waktu 1x24 Jam untuk Normalkan Listrik di Palu dan Sekitarnya
Foto : Groub Kemendagri

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Gempa bumi 7,4 SR yang berpusat di Kabupaten Donggala dan tsunami di Palu mengakibatkan 5 dari 7 Gardu Induk (GI) milik PLN di Sulawesi Tengah (Sulteng) mengalami kerusakan.

Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi, Syamsul Huda yang diwawancara Metrotv, Sabtu (29/9/2018) siang mengatakan, ada dua GI yang masih beroperasi normal sedangkan lima GI lainnya dalam kondisi yang memprihatinkan, salah satunya GI Parigi. Dan pihaknya membutuhkan waktu untuk menormalkan atau merecovery jaringan listrik.

“Kerusakannya itu beberapa panel dari GI bergeser, kemudian beberapa sarana lainnya mengalami keretakan dan terjadi kebocoran,” ungkap Syamsul Huda.

Melihat kerusakan ini, pihak PLN membutuhkan waktu minimal 1X24 jam untuk menormalkan aliran listrik di Kabupaten Donggala, Kota Palu dan sekitarnya.

“Kita butuh waktu untuk menormalkan, karena kerusakannya cukup parah. Kita tidak bisa menyalakan begitu saja kita harus lakukan perbaikan fisik kemudian pengujian dulu apakah sudah aman atau belum. Tim di lapangan mengatakan butuh waktu 1 X 24 jam,” tukasnya.

(Baca Juga : Pertamina Siagakan Alternatif untuk Pasok BBM dan LPG ke Sulteng)

Sejauh ini kendala yang ditemui adalah kurangnya tenaga Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat melakukan pengujian kerusakan GI. Jadi, meraka harus didatangkan dari luar Sulteng.

“Mereka harus datang ke Palu, tapi kan akses ke sana cukup sulit baik itu via udara ataupun darat,” jelas Syamsul.

Sembari menunggu listrik berjalan normal kembali, PLN juga sudah mengerahkan tim dari wilayah terdekat untuk memobilisasi genset ke wilayah Palu dan sekitarnya. Sayangnya, ia tidak dapat memastikan berapa jumlah genset yang akan dibawa ke sana karena terkendala komunikasi dengan tim di lapangan.

(Baca Juga : Pascagempa dan Tsunami di Sulteng, XL Beri Layanan Gratis Telepon Selama Dua Hari)

PLN sendiri menjamin beberapa titik penting seperti fasilitas umum rumah sakit dan posko-posko bencana alam akan mendapatkan layanan listrik lebih dulu ketimbang yang lain. Hal ini sangat dibutuhkan guna proses pelayanan kepada korban dapat berjalan lancar.

Kebutuhan listrik Kota Palu sendiri pada kondisi beban puncak di malam hari sebesar 125 MW, pascagempa bumi dan tsunami hanya 10 persen atau 12 MW listrik yang menyala sehingga ada 90 persen wilayah Palu dan sekitar listriknya padam. (B)

 


Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini