ZONASULTRA.COM, KENDARI– Terkuak sudah motif pembunuhan Harmawati, bidan cantik asal Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) yang mayatnya ditemukan membusuk di semak-semak Desa Lappo Bosse, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bonedi Bone, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu.
Alumni kebidanan swasta di Kendari ini diduga dibunuh sang kekasih Bripda Muhlis, polisi yang bertugas pada Direktorat Sabhara Polda Sulawesi Selatan karena ingin menikahi gadis idaman lain di Kajuara.
Sebelum membunuh bidan, Muhlis dan orangtuanya harus kerja keras mengumpulkan uang panaik (mahar) demi melamar sang kekasih.
(Artikel Terkait : Warga Konsel Ditemukan Tewas di Bone)
“Uang panaik-nya Rp 50 juta,” kata Andi Muhammad Ridwan, Kepala Desa Lappo Bosse, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone, Jumat (19/8/2016), seperti dikutip dari tribunbone.com.
Harmawati, alias Arma selama ini tercatat sebagai honorer di Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai. Sebelum dibunuh, ia diduga hamil.
Hal itu diketahui saat polisi dari Polres Bone dan Polda Sulawesi Selatan melakukan olah tempat kejadian perkara di kamar kost Harmawati, di Jl Landak Baru, lorong 10, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (18/8/2016), ditemukan alat tes kehamilan (test pack).
(Artikel Terkait : Pembunuh Hermawati Ternyata Oknum Polisi)
Polisi juga menemukan susu untuk ibu hamil, dan sebuah kaos berwarna biru bertuliskan “Turn Back Crime”.
“Susu ibu hamil ini sama dengan yang ditemukan bersama korban (Harmawati),” kata penyidik Polres Bone, AKP Harjoko saat olah tempat kejadian perkara.
Muhlis yang baru empat tahun menjadi anggota Polri kini ditahan di Mapolres Bone demi mempertanggungjawankan perbuatan sadisnya itu.
Akibat perbuatannya itu, Muhlis terancam diberhentikan secara tidak hormat dari kepolisian.
Penulis : Rustam
Perbaiki cara nulis beritanya Boss.. jgn cuma berita keberita dicopas.. banyak tuh yg salah pemberitaanmu..
Berita yg benar seperti apa???
Tulisannya membingungkan.. !!
Ndk jlas isi beritanya,,,,
Adeh.. Ini editornya mana ? Susah dicerna runtutannya..
Jangan asal tulis. Beritanya tidak benar !
Alumni kebidanan akbid syekh yusuf gowa sulsel bukan kendari