ZONASULTRA.COM, KENDARI – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Bidang Dokter dan Kesehatan (Biddokes) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) akhirnya berhasil mengidentifikasi tiga jenazah korban kebakaran Kapal Motor (KM) Izhar di rumah sakit Bhayangkara Kendari, Selasa (20/8/2019).
Salah satu dari tiga jenazah yang teridentifikasi bernama Ruslan (25), warga Kelurahan Tobimeita, Kecamatan Abeli. Dia ditemukan oleh Tim Sar Gabungan bersama ayahnya Lantapa (74) jaraknya tidak berbeda jauh.
Dokter forensik Biddokes Polda Sultra Kompol dr Mauluddin menjelaskan, setelah menerima tiga jenazah yang ditemukan oleh Tim Search and Rescue (SAR) sejak pukul 01.00 wita sampai 06.00, pihaknya langsung melakukan proses identifikasi forensik.
Berita Terkait : Kapal Terbakar Saat Bawa Uang Panai, Pria Asal Kendari Belum Ditemukan
“Dari kantung jenazah 002, teridentifikasi sebagai tuan Ruslan, asal Tobimeita, Abeli, Kendari. Teridentifikasi dari ciri-ciri fisik dan properti khususnya berupa kalung besi putih, dengan mata kalung runcing satu,” ungkap Kompol dr Mauluddin saat merilis hasil indentifikasi jenazah di rumah sakit Bhayangkara Kendari.
Kemudian, lanjut Mauluddin, pada kantung jenazah nomor 003 teridentifikasi sebagai Lantapa, satu alamat dengan Ruslan, teridentifikasi dari foto yang dipegang tim DVI, menggunakan baju batik kembang merah dasar putih, saat ditemukan juga menggunakan pakaian yang sama.
Selain itu, satu jenazah yang juga berhasil teridentifikasi yakni Heriyanto (23), beralamat di Jalan Taman Surapati, Lawata, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari.
“Proses identifikasi ini dibantu oleh tim dari rumah sakit Bhayangkara, Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo (UHO). Selain itu, kami bekerjasama dengan Basarnas Kendari dan BPBD Morowali,” tukasnya.
Saat ini sudah ada 10 penumpang kapal kayu berbobot 89 gross ton (GT) yang dinyatakan meninggal dunia. Sementara, 3 korban lain masih hilang dan dalam proses pencarian oleh Tim Sar gabungan.
Berita Terkait : Tiga Korban Kapal Terbakar Ditemukan Meninggal Dunia
Dikethaui, Ruslan dan Lantapa berangkat bersama Suryanti (19) untuk membawa uang panai atau mahar pernikahan dirinya dengan wanita yang bakal dipersuntingnya di Salabangka. Namun, hanya Suryanti yang selamat dari musibah tersebut.
Sayangnya, niat suci Ruslan itu berujung tragis. Kapal yang dia tumpangi bersama 71 penumpang lainnya itu terbakar di sekitar perairan Pulau Bokori, Kecamatan Soropia sekitar pukul 00.00 wita. Seluruh penumpang langsung menyeburkan diri ke laut menghindari kobaran api yang makin besar. (*)
Kontributor: Fadli Aksar
Editor: Abdul Saban