Problem Harga Minyak Goreng, Pedagang Kendari sampai Berdebat dengan Pembeli

Problem Harga Minyak Goreng, Pedagang Kendari sampai Berdebat dengan Pembeli
Sejumlah pedagang sembako di pasar tradisional mengeluhkan turunnya harga minyak goreng di ritel modern karena program subsidi satu harga pemerintah. (Citra/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sejumlah pedagang sembako di pasar tradisional Pasar Anduonohu Kota Kendari dan Pasar Panjang Kota Kendari mengeluhkan turunnya harga minyak goreng di ritel modern karena program subsidi satu harga pemerintah. Kondisi ini membuat omzet para pedagang turun drastis.

Para pedagang mengatakan, kini warga yang membeli minyak goreng di pasar tradisional berkurang. Mereka beralih ke toko modern atau ritel yang menjual minyak goreng Rp14 ribu per liter. Akibatnya para pedagang pun terancam merugi.

Penelusuran Zonasultra, untuk harga minyak goreng di pasar tradisional rata-rata per liter Rp20 ribu sampai Rp22 ribu untuk semua merek.

Di pasar Anduonohu, para pedagang mengeluhkan distribusi minyak goreng subsidi pemerintah tersebut seharusnya dilakukan di pasar tradisional terlebih dahulu. Pasalnya masyarakat kecil lebih banyak berbelanja ke pasar tradisional dan konsumsinya juga lebih tinggi.

“Semenjak ada minyak goreng berharga Rp14 ribu di ritel, minyak goreng di saya kurang ada yang beli,” ungkap Jupriansi, pedagang minyak goreng di Pasar Anduonohu, Minggu (30/1/2022).

Jupriansi juga menceritakan, ia pernah berdebat dengan pembeli yang bersikeras ingin membeli minyak goreng kemasan dengan harga Rp14 ribu. Ia mengatakan pembeli mengira harga minyak goreng di pasar sudah sama seperti di ritel modern.

Senada dengan itu, pedagang minyak goreng di pasar yang sama yakni Dian, mengeluhkan distribusi minyak goreng subsidi yang belum sampai ke pedagang di pasar tradisional.

“Sangat dikeluhkan, setelah kami menyebutkan harga minyak goreng per liter Rp20 ribu saya dimarahi pembeli karena mereka bilang harga minyak goreng sudah turun. Tapi turun kan di supermaket saja,” katanya.

Sementara salah satu pedagang di Pasar Panjang Jalan Sorumba, Eka juga mengeluhkan hal yang sama. Menurutnya harga minyak goreng di ritel modern yang lebih murah mengurangi omzet para pedagang.

“Harga minyak di pasar tradisional hampir sama kami jual per liter itu antara Rp20 ribu sampai Rp22 ribu, itupun kami hanya untung seribu dua ribu dari modal awal kami,” ujar Eka pada Minggu (30/1/2022). (A)


Penulis: M1
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini