ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Sejumlah atraksi seni dan budaya akan ditampilkan pemerintah dan masyarakat Kecamatan Wangi-Wangi Selatan (Wangsel) Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), mulai 3 – 15 April 2017.
Camat Wangsel La Ode Muh Salimuddin mengungkapkan jika pegelaran seni dan budaya itu dalam rangka HUT Wangsel ke – 14. Sehingga perayaan HUT Wangsel yang dirangkai dengan festival budaya itu diharapkan menjadi ajang silaturrahmi antar sesama masyarakat.
“Selain menjadi ajang silaturrahmi baik itu warga Wangsel yang berada di daerah dan diluar daerah, kegiatan ini juga sebagai upaya melestarikan budaya dalam rangka mendukung pariwisata Wakatobi,” ungkap La Ode Muh Salimuddin, di Wangi-Wangi Sabtu (1/4/2017).
Menurutnya, Kecamatan Wangsel memiliki peran penting kaitannya Wakatobi sebagai pengembangan destinasi pariwisata di bagian timur Indonesia. Sehingga nilai-nilai budaya senantiasa harus terjaga dan dilestarikan hingga generasi ke depan. Peranan penting Wangsel dalam pariwisata Wakatobi sebagai pintu masuk menuju Wakatobi.
“Untuk menuju Wakatobi baik itu melalui udara maupun laut, semua melalui Wangsel. Inilah yang menjadi catatan penting, Wangsel sebagai wajah pariwisata Wakatobi harus memiliki keunggulan dan mempertahankan budaya lokal,” ucap Salimuddin.
Salimuddin juga mengatakan kegiatan itu nanti akan dikemas sedemikian rupa sebagai wadah untuk mendekatkan generasi muda agar lebih dekat mengetahui budaya dan tradisi dari para leluhur. Serta mendukung program pemerintah Kabupaten Wakatobi.
“Selain untuk mendekatkan generasi muda dengan budaya dan tradisi, sehingga budaya dan tradisi itu membawa dampak postif untuk generasi muda dan daerah. Kegiatan ini juga sebagai implementasi visi dan misi Pemkab Wakatobi yang mendorong sektor pariwisata dan kelautan sebagai sumber pendapatan daerah. Jadi, intinya itu yakni promosi pariwisata,” katanya.
Untuk diketahui, dalam perayaan HUT Wangsel ke – 14 yang dirangkai dengan festival budaya itu akan ditampilkan sejumlah atraksi seni dan budaya. Diantaranya Kansodaa, Kabuenga, Ntuhu-ntuhu, Kuda Kapota, Duata, Lariangi, Honari Mosega, Tamburu dan masih banyak lagi. (B)
Reporter: Duriani
Editor: Jumriati
