ZONASULTRA.COM, KENDARI – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulawesi Tenggara (Sultra) memberikan pemahaman terkait rapid test atau tes diagnostik cepat yang dilakukan pemerintah bukanlah untuk mendiagnosa seseorang positif atau negatif terpapar virus corona.
Juru Bicara (Jubir) Covid-19 Sultra dr. Rabiul Awal menjelaskan rapid test bertujuan untuk mengukur antibodi yang ada di dalam tubuh berbasis respon imunologi.
Rabiul menjelaskan tes cepat ini semacam screening atau seleksi untuk memilah antara yang berpotensi atau yang tidak berpotensi terinfeksi Covid-19 karena ada keluhan klinis, resiko terpapar.
Sedianya untuk diagnosa Covid-19 atau seseorang dinyatakan terinfeksi Covid-19 adalah dengan melakukan pengujian real time polymerase chain reaction (RT-PCR) melalui swab atau usapan tenggorok. PCR inilah yang menjadi acuan diagnosis seseorang positif atau negatif.
“Hasil positif pada rapid test tidak serta-merta seseorang sebagai penderita Covid-19, mesti diikuti dengan menguji swab tenggorok melalui real time polymerase chain reaction (PCR),” tulis dr La Ode Rabiul Awal dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/4/2020).
Lebih jauh menurut Ketua IDI Sultra ini, ketika hasil uji rapid test dengan pengambilan sampel darah itu negatif, ini tidak serta merta bebas Covid-19. Hasil tes negatif ini nantinya akan diulang kembali setelah 10 hari.
“Apabila hasilnya negatif maka dinyatakan bebas Covid-19. Bila hasilnya positif akan dilanjutkan untuk pemeriksaan swab melalui RT-PCR,” tambahnya.
Dokter ahli bedah ini menegaskan, baik yang hasilnya positif maupun yang negatif tetap mengikuti prosedur karantina mandiri di rumah. Karena, lanjut dia, yang diperiksa adalah hanya orang yang secara surveilans dianggap ada keterkaitan dengan Covid-19.
Meski tidak diagnostik, rapid test sangat penting dalam memutus mata rantai penularan,” pungkas dia.
(Baca Juga : Dampak Covid-19 di Sultra, Ratusan Pekerja Dirumahkan)
Di Sulawesi Tenggara untuk tahap awal pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI memberikan sebanyak 1.400 alat rapid test kepada Gugus Tugas Covid-19 Sultra.
Rapid test ini menyasar pada orang-orang yang rentan terpapar virus corona, meraka antara lain tenaga medis, orang yang memiliki gejala Covid-19 dan orang-orang yang memiliki kontak erat dengan pasien yang dinyatakan positif virus corona.
Saat ini ada 554 orang telah menjalani tes cepat ini. Dari data itu, sebanyak 20 orang dinyatakan positif setelah melakukan iji cepat, dan sisanya sebanyak 534 orang dinyatakan negatif atau non reaktif. (b)