ZONASULTRA.COM, KENDARI – Bripda Muh. Fathurrahman Ismail yang meninggal karena dianiaya seniornya mendapat perhatian serius warganet (netizen) sejak awal pemberitaan pada Senin (3/9/2018) hingga Rabu (5/9/2018) ini. Warganet ramai berkomentar lewat media sosial Facebook maupun Instagram tentang keprihatinan, duka cita, hingga saran bagi Polda Sulawesi Tenggara (Sultra).
Turut berduka disampaikan akun Facebook Masyhur M Abunawas. Ia merasa prihatin seorang polisi harus tewas di tangan sejawatnya sendiri. “Ikut berduka dengan rasa prihatin yang mendalam kenapa dia harus tewas di tangan teman sejawatnya sendiri, semoga Allah SWT mengampuni dosa dan kesalahannya serta memberikan tempat yg mulia disisiNya… aamiin YRA,” kata Masyhur.
Yang pernah mengenal almarhum Bripda Fathur juga turut memberikan kesan. Fathur dikenal berkepribadian baik dengan tutur kata yang sopan. “Yang saya lihat ini anak baik, ngomongnya sopan… Semoga khusnul khotimah,” kata akun Facebook Herliyanti Bur.
Ada pula yang berkomentar memberi saran kepada Polda Sultra agar mengevaluasi kehidupan di Barak Dalmas Mako Polda, tempat kejadian penganiayaan. “Semoga kejadian ini, pimpinan Polda Sultra dapat mengevaluasi kehidupan di Barak Dalmas,” komentar akun Facebook Suharjo.
(Berita Terkait : Diduga Dianiaya Dua Seniornya, Bintara Polda Sultra Tewas)
Salah satu permintaan agar pelaku ditindak tegas disampaikan warganet lewat media sosial di Instagram. “Harus diberikan hukuman yang layak sesuai perbuatannya dan diberhentikan jadi Polri…yang seperti itu tidak patut dan tidak pantas jadi polri…dan mereka itu bisa merusak citra kepolisian,” ujar akun instagram rivai_muhammad24.
Tentang sebab kematian Bripda Fathur disampaikan warganet yang menganggap kejadian itu sebagai takdir Tuhan. “Mungkin cuma sebab aja,,Allah sudah mengatur semuanya,,dah memang takdirnya meninggal seperti demikian moga di ampuni dosa-dosanya dan diberikan tempat yang layak disisi Allah Swt. Aamiiin alfateha,” tulis akun Facebook Echi Sayank.
Komentar akun Facebook Echi Sayank itu langsung dibalas bahwa pelaku harus ditindak tegas, terlepas insiden kematian itu adalah takdir. “Iya sepakat, tetapi pelaku harus ditindak tegas, bagaimna mau melindungi masyarakat jika mentalnya seperti itu,” kata akun Facebook Suharjo.
(Berita Terkait : Kematian Bripda Fathur, Polda Panggil Kekasih Tersangka)
Selain ramai soal komentar, salah satu warganet juga menggalang dukungan agar pelaku penganiayaan dapat dipecat dan dipenjarakan. Postingan dari akun facebook Z Key English Course itu berisi kalimat “Gerakan menuntut keadilan.!!!” disertai gambar dua pelaku penganiaya yakni Bripda Zulfikar dan Bripda Fislan.
Gambar itu diposting Z Key English Course kemarin (Selasa, 4/9/2018) sekitar pukul 08.00 Wita. Hingga hari ini (Rabu) pukul 09.00 Wita, postingan Facebook itu telah dibagikan 375 kali, disukai (like) 122 warganet, dan ada 15 komentar.
Sebelumnya, Bripda Fathur meninggal dunia pada Senin (3/9/2018) dini hari usai dianiaya dua seniornya Bripda Zulfikar dan Bripda Fislan. Penganiayaan itu terjadi di Barak Dalmas Polda Sultra karena dipicu kecemburuan Zulfikar yang pernah mendapati Fathur makan bersama calon istrinya. (B)