ZONASULTRA.COM, RAHA – Produksi rumput laut di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) tiap tahun meningkat. Setiap kali panen mampu menghasilkan 300 ton.
Angka tersebut, mencatatkan rumput laut dari Muna mampu menyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) hingga mencapai Rp 300 miliar setahun.
Kepala Dinas (Kadis) Perikanan Muna, La Kusa mengatakan produksi rumput laut di Muna, tiap tahun meningkat. Bahkan dalam sekali panen capai 300 ton. “Capaian itu, mampu menyumbangkan PDRB Rp300 miliar,” terang La Kusa, Kamis (2/7/2020).
Namun tahun ini, kata La Kusa, harga rumput laut alami fluktuatif. Apalagi di tengah pandemi Covid-19, harga di tiap wilayah tidak menentu .
“Saat ini harga tidak menentu tiap wilayah beda. Di Kecamatan Marobo capai Rp19 ribu perkilo dan di Kecamatan Duruka berkisar Rp16 ribu, sementara di Kecamatan Pasikolaga hanya Rp13 ribu perkilo,” katanya.
Kendala lain, yakni soal pemasaran rumput laut yang banyak dipreteli, diduga mafia pasar. “Itu dialami investor asal Jepang yang sebelumnya sudah mau berinvestasi. Mereka mengaku mendapat teror,” ungkapnya.
Meski begitu, produkvitas rumput laut di beberapa wilayah di Muna juga dipengaruhi oleh musim.
“Rasionalnya itu, 10 kali panen jadi bibit harus berhenti karena bisa menurunkan kualitas panen. Matinya rumput laut tiap daerah karena kadar Ph air yang berbeda,” cetusnya.
Namun untuk meningkatkan produksi, nantinya akan diusulkan pembangunan Laboratotorium. “Jika ada Laboratorium di Muna minimal 50 persen peningkatan hasil rumput laut,” katanya.
Selain itu, potensi budidaya rumput laut di Muna tersebar di tujuh kecamatan yakni Napabalano, Kabawo, Kabangka, Marobo, Duruka, Towea, Tongkuno. (b)
Kontributor : Nasrudin
Editor : Kiki