Rute Makassar-Kendari-Wakatobi, Garuda Terbang 4 Kali Sepekan

343
Mulai 3 Juli 2017, Garuda Indonesia Buka Rute Kendari-Baubau
Garuda Indonesia

ZONASULTRA.COM, KENDARI – PT Garuda Indonesia membuka penerbangan rute Makassar – Kendari – Wakatobi, dan sebaliknya sebanyak 4 kali dalam sepekan.

Mulai 3 Juli 2017, Garuda Indonesia Buka Rute Kendari-Baubau
Garuda Indonesia

Branch Manager PT Garuda Indonesia Cabang Kendari, Karyadi mengungkapkan, frekuensi penerbangan dilakukan setiap Selasa, Kamis, Sabtu, dan Minggu. Penerbangan maskapai plat merah tersebut menggunakan pesawat ATR 72-600 dengan kapasitas 70 seat (kursi).

“Itu dari Kendari, kalau dari Makassar menggunakan GA-604 738. Jadi kalau dari Jakarta, melalui Makassar singgah Kendari terus ke Wakatobi,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (19/12/2017).

Adapun harga tiket pesawat Kendari-Wakatobi dan sebaliknya mulai dari Rp 585 per orang. Dengan jadwal keberangkatan dari Kendari menuju Wakatobi pukul 12.05 – 12.55 wita. Sedangkan dari Wakatobi ke Kendari 13.25 – 14.25 wita.

BACA JUGA :  7 Keunggulan MacBook Air yang Membuatnya Jadi Pilihan Utama

“Bisa connect (terhubung) dengan pesawat CRJ pukul 16.10 wita ke Makassar. Itu lah kenapa kita bilang nyambung Makassar ke Wakatobi dengan Kendari,” tambahnya.

Menurutnya, rute ini dimaksud untuk membuka aksesibilitas ke Wakatobi, sebab kabupaten yang terdiri dari beberapa pulau ini telah ditetapkan menjadi 10 destinasi Bali baru yang akan dikembangkan oleh pemerintah.

Selain itu juga untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan baik lokal, dan mancanegara yang melakukan kunjungan ke Wakatobi, karena terhubung langsung di hari yang sama.

BACA JUGA :  Indosat membukukan pendapatan sebesar Rp51,2 triliun di tahun 2023

Adanya konektivitas dengan Kendari diharapkan dapat mendorong wisatawan untuk menikmati pula wisata yang ada di Kendari.

“Bisa stay di Kendari, jadi Kendari bisa juga mendapat manfaat dari kunjungan wisatawan,” ujarnya.

Ia membeberkan penerbangan ke Wakatobi ini sepenuhnya komersil, tidak ada subsidi dari pemerintah daerah setempat. Mengingat, permintaan sangat tinggi, berbeda dengan Raha yang pasarnya dalam proses upaya untuk ditumbuhkan. (B)

 

Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini