ZONASULTRA.COM,KENDARI – Permasalah sampah di Labengki dan Pulau Bokori menjadi sorotan utama para peserta forum bisnis wisata dalam acara Gala Dinner Forum Bisnis Pariwisata, Rabu (25/4/2018) malam di Swiss Bel Hotel Kendari.
Sigi dari Caraka Travelindo Makassar menjelaskan bahwa sampah merupakan masalah besar dan harus dituntaskan dalam dunia pariwisata. Persoalan lain dapat diselesaikan belakangan, namun sampah harus lebih utama. Pasalnya, para wisatawan yang berkunjung ke suatu destinasi wisata hal utama yang berkesan adalah masalah kebersihan.
“Contoh kemarin kami ke Bokori, kita sampai masih bagus duduk minum, pas kami jalan ke belakang luar biasa sampahnya banyak sekali. Berserakan di mana-mana, masyarakat juga bingung mau buang sampah di mana tempatnya tidak ada, kan sayang kalau dibiarkan seperti ini,” ungkap Sigi.
“Sampah ini isu besar dan benar-benar penting,” tegasnya.
Sebagai pelaku usaha wisata yang khusus melayani tamu asal luar negeri, ia merasa ini harus segera dituntaskan pemerintah dan masyarakat setempat. Pasalnya ia mengetahui betul seperti apa cita rasa wisata yang dibutuhkan wisman.
Di Pulau Labengki juga sampah masih banyak berserakan sehingga mengotori pemandangan. Dan itu menjadi kesan pertama saat wisman berkunjung.
Senada dengan Sigi, Erwin dari Permata Tour Jogjakarta mengharapkan kebersihan lokasi wisata harus menjadi perhatian. Salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah dengan melahirkan kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan penggiat wisata untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar wisata.
(Baca Juga : Peserta Forum Bisnis Pariwisata Siap Jual Paket Wisata Sultra)
“Kerjasama yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik,” tukasnya.
Selain itu, ia juga meminta agar infrastruktur seperti pelabuhan atau dermaga di Pulau Labengki harus dibenahi karena sangat berbahaya untuk keselamatan para wisatawan. Saat berkunjung ke Labengki ada insiden dmsalah satu papan dermaga patah dan hampir menyebabkan salah satu pendamping tercebur ke air laut.
Kemudian Tantri dan Jefri yang berasal dari Jakarta dan Bangka Belitung mengharapkan kebersihan lingkungan sekitar harus diperhatikan dengan cara melibatkan dan memberdayakan masyarakat untuk sadar wisata. Diakui Tantri banyak masyarakat yang mengatakan tidak dilibatkan dalam pengembangan wisata oleh pemerintah, padahal itu sangat penting.
“Contoh Belitung mereka kompak masyarakat membersihkan sampah di laut, sampah itu berbahaya loh untuk terumbu karang, jadi rawan jika dibiarkan,” jelasnya.
Tantri juga meminta pemerintah setempat rajin melakukan koordinasi dengan Kemenpar, Airlines untuk mempermudah akses wisatawan untuk berkunjung di Sultra. Kecepatan akses udara, laut dan darat merupakan sesuatu hal yang penting karena waktu perjalanan yang lama akan membuat pengunjung malas untuk datang.
Jefri sendiri menambahkan, promosi besar-besaran harus juga diperkuat oleh pemerintah perihal potensi wisata. Sebab kalau market atau penjualan promosi sedikit maka akan sulit untuk membuat Sultra ini lebih dikenal.
Kadis Pariwisata Provinsi Sultra Syahruddin Nurdin mengatakan, pesoalan sampah ini akan menjadi perhatian pemerintah setelah adanya masukan dari para pelaku bisnis wisata tersebut. Persoalan sampah di Bokori memang menjadi kendala pihaknya saat ini sebab dukungan dari pemangku jabatan di atas belum memberikan perhatian lebih.
Persoalan di Labengki, Dispar Sultra hanya dapat memberikan pembinaan kepada Pemkab Konut agar memberdayakan masyarakat setempat terutama di Labengki kecil untuk ikut membersihkan sampah yang berserahkan dan mengotori laut.
“Dispar provinsi tugasnya pembinaan ke kabupaten/kota dan kami berharap ya bukan hanya Labengki dan Bokori daerah lain juga harus dikenal dan Labengki dan Bokori ini kita gunakan sebagai batu loncatan hidupnya wisata di Sultra,” tukasnya. (B)