Satu Dasawarsa BPR Bahteramas, Mengemas Prospek di Tengah Pandemi Covid-19

Direktur Utama BPR Bahteramas Kabupaten Konawe, Ahmat
Ahmat

ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Satu dasawarsa keberadaan PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bahteramas Sulawesi Tenggara (Sultra) dinilai cukup banyak memberikan dampak positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat.

Hal ini disampaikan Direktur Utama BPR Bahteramas Kabupaten Konawe, Ahmat dalam acara Gala Dinner bersama jajaran direksi, dewan pengawas serta mitra kerjanya di enam kabupaten dan satu kota se Sultra yang digelar di hotel Sutan Raja, kabupaten Kolaka, Rabu (3/3/2021) malam.

Ahmat yang juga Ketua Panitia Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BPR Bahteramas tahun 2021 mengatakan, di tahun 2019 lalu pihaknya berhasil menumpulkan laba bersih sebesar Rp 6,3 Miliar. Sementara hingga akhir tahun 2020, bank milik pemerintah daerah se Sultra ini telah mencatatkan laba hingga Rp11,3 Miliar. Angka itu merupakan keuntungan pengembangan bisnis BPR Bahteramas yang ada di Kota Kendari, Konawe Selatan (Konsel), Konawe Utara (Konut), Kolaka Utara (Kolut), Kolaka dan Bombana.

Dalam kesempatan itu, Ahmat juga menyampaikan bahwa pihaknya akan menyusun rencana bisnis yang lebih baik lagi untuk tahun depan. Sementara saat ini, tengah dilakukan konsolidasi perencaan bisnis bersama stakholders terkait.

“Salahsatu rencana bisnis yang sedang kita lakukan adalah pengajuan izin prinsip ke OJK (Otoritass Jasa Keuangan) untuk peleburan 12 BPR yang ada di lima kabupaten/kota di daerah kepulauan dan tujuh kabupaten/kota yang ada di daratan,” jelasnya.

Menurutnya, jika hal ini dapat dilakukan, maka aset milik BPR Bahteramas dipastikan akan meningkat. Aset yang ada saat ini saja, kata dia, sudah mencapai Rp179 Miliar yang bersumber dari dana penyertaan modal Pemerintah Provinsi Sultra sebesar Rp60 Miliar serta sekitar Rp119 Miliar lainnya merupakan dana yang bersumber dari masyarakat.

Dia menambahkan, pengembangan bisnis perbankan di tengah pandemi Covid-19 saat ini mesti didukung dengan strategi yang matang. Misalnya, penyediaan kredit yang didukung sumber pendanaan memadai.

”BPR Bahteramas bisa tumbuh, hanya mengandalkan support modal dari pemegang saham serta APBD provinsi Sultra senilai Rp12 Miliar. Kemudian dibagi kepada 12 kantor cabang,” katanya.

Selain itu, pengembangan bisnis perbankan juga harus memikirkan hal strategis, seperti mempercayakan BPR Bahteramas untuk menyalurkan honorarium Apratur Sipil Negara (ASN) lainnya yang bersumber dari pembiayaan APBD.

Dia mencontohkan model pengelolaan bisnis perbankan yang dikembangkan oleh BPR Bahteramas Konawe. Dimana ada 1.700an guru di daerah itu menjadi nasabah bank tersebut melalui program penyaluran dana sertifikasi.

“Ada Rp17,3 miliar masuk ke rekening giro BPD Konawe ditransfer ke rekening BPR Bahteramas. Ternyata dalam prosesnya, masih ada dana 5 miliar milik para guru yang tidak ditarik. Sehingga dana tersebut menjadi modal BPR untuk menyalurkan kredit kepada masyarakat,” ungkapnya.

Strategi tersebut kata Ahmat dapat menjadi contoh untuk diterapkan di kantor-kantor cabang BPR Bahteramas lainnya. Tentu saja ini bisa terwujud jika mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah setempat.

“BPR Bahteramas ini milik pemerintah juga. Sehingga, jika BPR ini besar dan tumbuh, maka devidennya juga untuk pemerintah daerah setempat,” terang Ahmat.

Selain mengoptimalkan pendapatan laba, BPR Bahteramas juga turut peduli meningkatkan kapasitas dan memberikan keringan bagi nasabah yang terdampak Covid-19. Diantaranya adalah memberikan penangguhan kredit kepada nasabah yang terdampak langsung pandemi Covid-19.

“Oleh karena itu, kami memferivikasi nasabah yang terdampak Covid-19 secara langsung untuk diberikan keringanan,” katanya.

Selain itu, Ahmat yang juga sebagai ketua DPD Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (PERBARINDO) Sultra juga menyelenggarakan sejumlah pelatihan bagi nasabah yang terdampak Covid-19 agar mendapatkan semangat baru dalam menjalankan bisnisnya, termasuk diberikan pelatihan manajemen bisnis yang berkaitan dengan peningkatan produktivitas usahanya selama masa pandemi.

Pelatihan tersebut dilaksanakan bersama Balai Peningkatan Produktivitas Kendari, memberikan pelatihan selama 45 jam selama lima hari. Saat ini, jumlah nasabah yang telah mengikuti pelatihan ini mencapai 400-600 nasabah.

“Dilatih selama lima hari, para nasabah ini direfresh kembali, diberi tunjangan transportasi selama mengikuti pelatihan dan diberi pemahanan agar bagaimana bisnis mereka bisa terus tumbuh dan survive,” imbuhnya.

Menurutnya, langkah-langkah tersebut merupakan wujud komitmen BPR Bahtermas yang berpihak kepada peningkatan ekonomi masyarakat, bukan hanya profit oriented. Namun mencari solusi agar nasabah dan pihak bank bisa tumbuh bersama-sama.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendikan dan Kebudayaan Kabupaten Konawe yang turut hadir dalam acara itu juga berbagi kisah sukses selama menjadi bagian BPR Bahteramas. Saat itu, Suryadi dipercaya menjadi ketua PGRI Konawe. Dengan posisi ini, dia mampu mengkosolidasikan strategi bisnis BPR Bahteramas dengan guru-guru di daerah itu sehingga menjadi nasabah bank tersebut. Tentu saja langkah ini sudah mendapat restu dari Bupati Konawe.

Dampaknya, hampir semua guru di Konawe menjadi nasabah BPR Bahteramas. Dan puncaknya, di tahun 2020, bank ini dipercayakan menjadi pihak penyalur tunjangan sertifikasi guru se kabupaten Konawe.

Di tempat yang sama, Asisten III bidang Keuangan dan Administrasi Umum Pemda Kolaka, Wardi menyatakan kesiapannya mendorong BPR Bahteramas menjadi bank yang bisa bersaing dengan bank komersil lainnya.

“Pada prinsipnya Pemda Kolaka mendukung sepenuhnya pengembangan BPR Bahteramas di Kolaka. Terkait dana penyertaan modal untuk BPR Bahteramas dari Pemda Kolaka selalu menyamai nilai yang disupport oleh pemerintah provinsi. Artinya, kalau Pemrpov Sultra support Rp5 Miliar, maka Pemda Kolaka juga support Rp5 Miliar,” kata Wardi.

Selama ini, lanjut Wardi, skema dukungan Pemda Kolaka untuk pengembangan bisnis BPR Bahteramas di daerah itu telah berjalan baik. Diantaranya adalah, BPR Bahteramas dipercaya sebagai pihak penyalur Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi ASN lingkup Pemda Kolaka. Dan yang terkahir adalah program pembayaran bantuan sosial untuk lansia melalui Dinas Sosial. Dia berharap, BPR Bahteramas Kolaka bisa menjadi percontohan dari segi pengembangan bisnisnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Kendari, Nahwa Umar berjanji untuk lebih memperhatikan keberadaan BPR Bahteramas di daerahnya. Menurutnya, masih ada kemungkinan-kemungkinan lain untuk mensupport pengembangan bisnis bank tersebut dengan mencontoh hal-hal yang telah dilakukan pemerintah daerah lainya.

Diketahui, acara gala dinner yang digelar ini merupakan rangkaian kegiatan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BPR Bahteramas Sultra bersama tujuh kantor cabangnya yang ada di wilayah daratan. Kegiatan ini diikuti oleh BPR Bahteramas kantor cabang Kota Kendari, kantor cabang Kabupaten Konawe, Konawe Utara, Konawe Selatan, Bombana, Kolaka Utara dan Kabupaten Kolaka sebagai tuan rumah. (*)

 


Penulis: Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini