Satu Ornamen Tugu Kuda di Punto Mubar Roboh

Satu Ornamen Tugu Kuda di Punto Mubar Roboh
Ornamen Tugu Kuda - Satu dari lima ornamen Tugu Kuda yang ada di Punto rubuh, Selasa (2/3/2021). (Kasman/ZONASULTRA.COM).

ZONASULTRA.COM, LAWORO – Bundaran Tugu Kudu yang dibangun di simpang tiga jalan kabupaten Punto-Hondola roboh, Selasa (2/3/2021) pagi tadi. Dari lima ekor patung kuda yang dibangun, satu kudanya roboh.

Tugu kuda ini memiliki diameter 20 meter, tinggi lima meter dengan ornamen sekumpulan kuda.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Mubar, Karimin saat dihubungi melalui telepon selulernya membenarkan kejadian itu. Hanya saja, dirinya belum mengetahui pasti sejak kapan satu ornamen kuda ini roboh.

“Jadi rubuhnya satu ornamen kuda ini, kita (PUPR) laporkan di pihak kepolisian. Sekarang masih dalam penelitian polisi. Yang jelas kita menduga rubuhnya ornamen kuda ini, ada yang naik di badan kuda,” kata Karimin saat dihubungi melalui telepon selulernya, Selasa (2/3/2021).

Karimin menjelaskan, alasan melaporkan kejadian ini karena menduka ada yang naik di badan kuda, sehingga beban tidak bisa ditahan oleh kuda dan akhirnya roboh. Ia menegaskan, ornamen tugu kuda ini sebenarnya untuk dipajang, tetapi selama ini banyak masyarakat yang naik di kuda tersebut untuk melakukan selfie di badan kuda.

BACA JUGA :  Pemkab Muna Barat Terima Penghargaan dari BPS RI

“Kita menduga kemungkinan besar kuda ini ada yang panjat. Dan mungkin beban yang sudah tidak bisa dipikul oleh kuda, akhirnya terbanting. Yang jelas kita sudah laporkan di polisi, untuk mengetahui pasti penyebab rubuhnya kuda ini,” bebernya.

Sementara itu, Kapolsek Lawa, Iptu Paniran membenarkan terkait laporan terkait robohnya satu ornamen kuda. Kata dia, pagi tadi salah satu Kepala Bidang Cipta Karya, Budiman melaporkan kejadian tersebut di kantornya. “Iya betul ada laporan, kita juga sudah meninjau di TKP. Kita menduga satu ornamen kuda ini rubuh dikarenakan ada orang yang memanjat di badan kuda, dan tidak dapat menahan beban sehingga rubuh,” ungkap mantan Kapolsek Towea ini.

BACA JUGA :  Ini Penjelasan Pemda Mubar Soal Kepindahan Warga ke Muna

Kata dia, seperti diketahui selama ini banyak masyarakat yang singgah di tugu kuda dan melakukan selfie. Bahkan ada juga yang mengabadikan berfoto memanjat di tubuh kuda. “Menurut saya pribadi, kontruksi besi yang ada di kaki kuda itu hanya untuk menahan ornamen kuda itu saja. Jadi ketika ada orang berfoto dan naik di atas badan kuda dan menambah beban sehingga rubuh,” jelasnya.

Dia menambahkan, ornamen kuda yang roboh ini adalah ornamen yang pendek dan bisa dijangkau untuk dipanjat. “Yang jelas tidak ada unsur kesengajaan untuk dirusaki. Kita juga melihat besi yang ada di kaki kuda kecil-kecil, kemungkinan besi ukuran 6. Pokoknya kecil besinya,” tuturnya. (b)

 


Kontributor : Kasman
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini