ZONASULTRA.COM, KENDARI – Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) Cabang Kendari menegaskan luasan lahan sawah yang terdampak banjir di sejumlah wilayah di Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak terdaftar dalam asuransi Jasindo.
“Tidak ada sama sekali kelompok tani yang terdaftar, sehingga ketika ada dampak banjir yang mengakibatkan gagal panen tidak bisa kami cover,” ungkap Staf Unit Teknik Jasindo Kendari Ainul Anugrah di ruang kerjanya, Kamis (20/6/2019).
Padahal, kata Ainul, ketika sawah yang terdampak banjir terdaftar sebagai peserta asuransi Jasindo, maka kelompok tani berhak mendapatkan klaim per hektar sawah sebesar Rp6 juta.
(Baca Juga : Banjir Konawe Makin Parah, Areal Persawahan Berubah Jadi Danau)
Ainul pun mengakui sepanjang 2019 ini untuk musim tanam pertama, kelompok tani yang mengasuransikan lahan padinya hanya Kabupaten Konsel sebanyak 180 hektar. Itu pun masa asuransi sudah berakhir sebelum musibah banjir.
Khusus untuk kabupaten Konawe, merujuk pada bencana banjir saat ini, Dinas Pertanian setempat telah berkomitmen untuk mengalokasikan dana APBD untuk premi pendaftaran peserta asuransi pertanian seluas 60 ribu hektar untuk musim tanam kedua Oktober 2019 hingga Maret 2020.
“Hal tersebut diatas masih dalam tahap pembahasan dan diharapkan akan segera direalisasikan ,” jelas Ainul.
Ainul pun menegaskan, proses pendaftaran peserta asuransi saat ini cepat dan mudah karena bisa diakses melalui smartphone dan didaftarkan via aplikasi. Proses klaim pun apabila terjadi gagal panen diproses selama 7 hari kerja setelah dokumen lengkap.
(Baca Juga : Banjir di Koltim, 170 Hektar Padi Sawah Puso)
Data Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sultra per Kamis (20/6/2019), lahan sawah yang terdampak banjir di Sultra seluas 10.498 hektar.
Kepala Distanak Sultra Muhammad Nasir mengatakan, apabila dikonversi ke hasil produksi, 10.498 hektar tersebut dapat menghasilkan 41.992 ton gabah dengan nilai Rp167,9 miliar.
Penyebaran luas lahan padi yang terdampak banjir yakni Kabupaten Konawe 7.290 hektar, Kolaka Timur (Koltim) 1.216 hektar, Konawe Utara (Konut) 970 hektar, Kolaka 61 hektar, Konawe Selatan (Konsel) 675 hektar, Kendari 21 hektar, dan Bombana 265 hektar. (a)