ZONASULTRA.COM,KENDARI– Sebanyak 419 mahasiswa Universitas Terbuka (UT) Kendari diwisuda dalam upacara penyerahan ijazah program sarjana dan diploma periode 2019 di salah satu hotel Kota Kendari, Selasa (15/10/2019).
Dalam acara wisuda kali ini, terdapat jurusan yang mendominasi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) tahun ini masih medominasi dengan total peserta wisuda 386 orang dan yang lebihnya mahasiswa nonguru. Selain itu, untuk mahasiswa terbanyak saat ini berasal dari Kota Kendari, kemudian menyusul Kabupaten Muna dan Kolaka.
Ketua UT Kendari Effendi mengatakan kepada seluruh wisudawan wisudawati agar dapat bersinergi dengan pihak kampus dengan tujuan sama yaitu untuk terus memajukan kualitas sumber daya manusia yang berkualitas.
“Hal ini sudah menjadi komitmen UT Kendari dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) agar memajukan kualitas sumber daya manusia khususnya di bumi anoa ini, dan melanjutkan pembangunan-pembangunan di Sultra,” orasi Effendi kepada ratusan wisudawan, Selasa (15/10/2019).
Ia menambahkan dari sektor pengembangan sumber daya manusia itu setiap semester, UT selalu menyalurkan alumni-alumni yang berkualitas.
(Baca Juga : Oktober 2019, UT Kendari Bakal Wisuda 415 Mahasiswa)
“Buktinya sekarang alumni PGSD bukan hanya di UT Kendari saja melainkan seluruh Indonesia paling banyak diterima untuk calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS),” katanya.
Pimpinan kampus yang mempunyai sistem kuliah tatap muka dan online ini mengatakan, sekarang para alumni itu berkiprah di dunia pendidikan dan di dinas-dinas pendidikan di daerah mereka masing-masing.
Dia menjelaskan, di UT Kendari yang menerapkan sistem pembelajaran terbuka dan jarak jauh, frekuensi tatap muka dengan dosen hanya 8 kali. Jumlah ini tentu jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan universitas konvensional yang 16 kali tatap muka dalam satu semester. Selain tatap muka, mahasiswa UT juga diberikan kuliah online selama 8 minggu.
“Adapun tenaga pengajar atau tutor, kami sudah melakukan kerja sama dengan universitas negeri seperti UHO untuk membantu proses belajar mengajar di UT Kendari,” kata Effendi. (C)