Selama Tiga Hari, Kota Kendari Diguncang 42 Kali Gempa Bumi

303
Gempa Bumi Magnitudo 5,2 Guncang Kendari, Gempa Susulan 5 Kali
Gempa bumi magnitudo 5,2 SR mengguncang wilayah Kota Kendari dan sekitarnya, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra pada Sabtu malam (26/3/2022). (Foto : Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Per 28 Maret 2022 pukul 13.00 Wita, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Geofisika Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) meng-update data gempa bumi di Kota Kendari. Tercatat sejak tanggal 25 Maret 2022 lalu, Kota Kendari telah diguncang 42 kali gempa bumi.

Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Muda Stasiun Geofisika Kendari, Wa Ode Rizky Uke mengatakan bahwa gempa bumi pada 25 Maret 2022 terjadi dengan kekuatan 4,9 magnitudo disusul gempa susulan sebanyak 14 kali. Selanjutnya, gempa pada 26 Maret 2022 dengan kekuatan 5,2 magnitudo lalu terjadi 26 kali gempa susulan hingga saat ini.

“Hari ini ada 2 gempa bumi tapi tidak terlalu dirasakan masyarakat karena berkekuatan 2,2 dan 2,5 magnitudo. Sehingga, update sampai pukul 13.00 Wita telah tercatat sebanyak 42 kali gempa di Sultra sejak tanggal 25 kemarin,” ucapnya via WhatsApp pada Senin (28/3/2022).

Lokasi terjadinya gempa pun hanya bergeser sedikit dari posisi pertama gempa yang terjadi di barat laut Soropia, Kabupaten Konawe Provinsi Sultra. Ia mengatakan bahwa berdasarkan observasi, gempa tersebut terjadi akibat pergeseran sesar Lawanopo yang sedang aktif.

Ia mengatakan bahwa ke depan ada potensi terjadi gempa dengan kekuatan yang lebih besar lagi tapi tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi. Ia meminta masyarakat untuk tidak panik akan hal tersebut, pasalnya Sultra memang dikelilingi oleh beberapa sesar seperti Sesar Lawanopo, Sesar Kolaka, Sesar Kendari, serta pulau Buton yang juga memiliki beberapa sesar.

“Jadi, potensi gempa di Sultra itu ada dan wajar karena dikelilingi sesar tersebut,” ungkapnya.

Untuk diketahui, sejauh ini gempa paling besar kekuatannya tercatat pada tahun 2005 di Kabaena dengan kekuatan mencapai 6,5 magnitudo. Selanjutnya, tahun 2011 terjadi di Kolono, Konsel dengan kekuatan 6,0 magnitudo.

Meskipun sering terjadi gempa, Wa Ode Rizky menyatakan bahwa tidak ada potensi tsunami di setiap kejadiannya. Pasalnya, untuk potensi tsunami magnitudo gempa di atas 7,2 yang terjadi di laut dengan kedalaman dangkal serta patahan normal.

Rizky mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik serta bersahabat dengan gempa bumi. Ia juga meminta masyarakat meng-update terus informasi terkini dari BMKG agar dapat memitigasi bencana serta tidak terpancing dengan berita hoaks oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. (A)


Kontributor : Ismu Samadhani
Editor : Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini