Sepekan Diterjang Banjir, Dua Kecamatan di Konawe Masih Terisolir

Takut Kecurian, Warga Tiga Desa di Konawe Menolak Dievakuasi
BANJIR KONAWE - Warga di tiga desa yang ada di Kecamatan Pondidaha, Konawe, enggan dievakuasi ke posko pengungsian yang lebih aman dari bencana banjir. Mereka terus bertahan dirumah mereka karena takut harta benda mereka dijarah. (Restu Tebara/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, UNAAHABanjir yang menerjang Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) sejak sepekan terakhir telah merendam ratusan rumah warga, lahan pertanian, fasilitas umum, serta menyebabkan dua kecamatan terisolir karena akses menuju wilayah itu putus total.

Dua wilayah itu yakni Kecamatan Latoma dan Kecamatan Routa. Khusus Kecamatan Routa, hingga saat ini belum ada informasi valid terkait kondisi di sana. Sebab layanan telekomunikasi tidak ada, serta sulitnya menjangkau daerah itu.

Kapolres Konawe AKBP Muhammad Nur Akbar yang juga menjadi komandan komando tanggap darurat bencana mengaku belum mendapatkan informasi terkait kondisi di Kecamatan Routa. Sehingga pihaknya belum bisa memasukkan wilayah itu ke daftar daerah terdampak bencana banjir.

Baca Juga : VIDEO : Kondisi Terkini Banjir Konawe, Air Masih Merendam Rumah Warga

“Memang sempat ada informasi bahwa di Routa itu terjadi tanah longsor, tetapi kita belum bisa pastikan karena data yang sangat minim tentang kondisi di sana,” kata Nur Akbar di posko tanggap darurat bencana banjir, Minggu (16/6/2019)

Sementara Kecamatan Latoma, ia mengaku sudah ada tim yang berhasil menjangkau daerah itu. Meskipun diakuinya bantuan yang didistribusikan masih sangat sedikit karena kendaraan yang digunakan hanya sepeda motor trail yang kapasitas angkutnya terbatas.

Nur Akbat mengaku saat ini tim gabungan dari Badan SAR Nasional (Basarnas), TNI Polri, dan Badan Penanggulangan Bancana Daerah (BPBD) Konawe masih terus berupaya menjangkau daerah tersebut menggunakan dua unit perahu karet.

Baca Juga : Kapolres Konawe Minta Pendistribusian Logistik Harus Melalui Posko Utama

“Berdasarkan laporan sementara, tim gabungan sudah bergerak. Tim membutuhkan waktu satu hari untuk menjangkau daerah itu karena arus Sungai Konaweeha yang masih deras, sementara perahu yang digunakan menggunakan mesin 40 PK,” ujarnya.

Meski terisolir, Nur Akbar mengaku kondisi masyarakat di Kecamatan Latoma cukup baik. Namun mereka sudah mulai kekurangan logistik.

Guna memudahkan distribusi logistik, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) agar bisa diberikan bantuan helikopter.

“Kalau kekurangan logistik sudah pasti. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak BNPB untuk bantuan helikopter supaya distribusi logistik bisa lebih cepat dan kita juga bisa memantau kondisi masyarakat di Kecamatan Routa,” terangnya. (a)

 


Kontributor : Restu Tebara
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini