ZONASULTRA.COM, KENDARI – Laode Muhammad Harmin Fatahillah. Kawan-kawan sebayanya memanggilnya Harmin, sapaan akrabnya. Di usia 16 tahun, ia berhasil mencatatkan namanya sebagai wakil tunggal dari Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk mengikuti seleksi tahap akhir Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-16 di lapangan D Senayan, Jakarta pada 22-24 April 2021.
Harmin merupakan putra asli dari Muna Barat. Keluarganya berdomisili di Desa Warondo, Kecamatan Sawerigadi, Kabupaten Muna Barat (Mubar).
Ayahnya, Laode Hani mengaku bangga dengan prestasi yang dicapai anaknya saat ini. Menurut Hani, kemampuan dan keterampilan Harmin bermain sepak bola sudah ditonjolkan sejak kecil. Kata dia, sebagai orang tua dia mendukung penuh apa yang menjadi hobi anaknya, apalagi sampai bisa menorehkan prestasi.
“Itu kemauannya sendiri, kami selalu mendukung,” ujar Hani saat dihubungi zonasultra.id, Rabu (28/4/2021).
Ibu Harmin, Waode Ramadan menuturkan hal yang sama. Ia mengaku tidak pernah menghalang-halangi keinginan anaknya selagi itu masih positif dan tidak bertentangan dengan ajaran agama.
Dikatakan, Harmin adalah sosok anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya. Ia selalu bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu, tidak mau berhenti sebelum apa yang dikerjakannya tuntas.
Idolakan Sang Ayah
Anak kedua dari empat bersaudara ini membenarkan bahwa bermain sepak bola adalah hobinya sejak kecil. Ia menegaskan bahwa tidak ada unsur paksaan dari siapapun untuk bermain sepak bola. Ia juga mengatakan bahwa ayahnya adalah motivasinya dalam bermain. Pasalnya, sang ayah adalah legenda sepak bola di kampungnya saat muda.
“Bapakku itu dulu jago main bola, tapi sekarang tidak pernah mi main karena kakinya sempat cedera,” ungkap Harmin via WhatsApp.
Selain dari sang ayah, kelahiran Warondo 2 Maret 2006 ini mengatakan, pengalaman bermain yang didapatkannya sampai saat ini tidak terlepas dari peran kakak sepupunya, Alan Marhan. Alan yang memasukkan Harmin ke tim pertamanya yang membuat dia bisa berkembang sampai bisa bersaing di kelas timnas.
Berharap bisa melanjutkan cita-cita muda sang ayah, dengan kesungguhannya, Harmin telah mengikuti sejumlah pertandingan dan meraih berbagai prestasi. Mulai dari liga tarkam yang dipertandingkan antardesa, kecamatan, dan kabupaten sampai dengan menjadi wakil tunggal Sultra untuk seleksi timnas U-16 dengan posisi sebagai gelandang.
Awal perjalanan sepak bola Harmin dimulai saat ia masih duduk di bangku kelas 6 SD. Kala itu ia mengikuti liga tarkam yang diadakan memperingati HUT RI. Timnya saat itu berhasil mendapatkan juara dua. Dengan semangat itulah Harmin terus mengasah kemampuannya dalam bermain kulit bundar tersebut.
Sejumlah tim pun pernah dibela Harmin seperti Dua Laode FC, Konda FC, Warondo FC, Sawerigadi FC, Galasiswa FC, dan Anoa FC.
Harmin sempat mengikuti seleksi Galasiswa yang diadakan di Kendari, tepatnya di lapangan stadion mini Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari 2017 silam. Namun, ia gagal. Dari kegagalan tersebut, ia masuk ke sekolah sepak bola (SSB) di Kendari sampai mengantarkan dia untuk mengikuti seleknas tahap akhir di Jakarta kemarin.
Berbeda panutan dengan ayahnya yang mengidolakan sang bintang Lionel Messi, Harmin lebih memilih mengidolakan Toni Kroos yang merupakan panutannya pada posisi gelandang.
Meskipun berbeda idola, mereka sama-sama mempunyai harapan yang sama kepada pemerintah untuk memperhatikan olahraga di Sultra, khususnya sepak bola untuk bisa melihat potensi-potensi pemain yang ada di daerah.
Dengan prestasinya, Harmin tidak melupakan pendidikannya. Kata Harmin, pendidikan tetap diutamakan sebagaimana pesan orang tuanya. Harmin mulai bersekolah di SDN 5 Sawerigadi, SMPN 1 Sawerigadi di Muna Barat dan kini duduk di bangku kelas 2 SMAN 10 Kendari. (A)