Suaminya Tewas Ditabrak Truk PT CAM, Nasib IRT Asal Konsel Ini Memburuk

Suaminya Tewas Ditabrak Truk PT CAM, Nasib IRT Asal Konsel Ini Memburuk
Astrina  - Istri Almarhum, Astrina (Jilbab Hitam) saat ditemui awak media dirumahnya. Rabu (11/9/2019). (Erik Ari Prabowo/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA. COM, ANDOOLO – Kondisi kehidupan Astrina kini semakin sulit usai suaminya Sainal Musli tewas tertabrak truk perusahaan milik PT. Cipta Agung Manis (CAM) di Desa Wunduwatu kecamatan Andoolo. Senin (9/9/2019) lalu.

Tenda orange yang terbuat dari bambu masih berdiri dihalaman rumah Astrina, puluhan kursi pelastik pinjaman dari tetangga tampak tersusun rapi untuk para pelayat yang masih berdatangan.

Kini tidak ada lagi tulang punggung dirumah yang hanya berukuran 4 kali 7 meter persegi itu. Rumah yang letaknya tidak jauh dari lokasi kecelakaan itu terlihat kumuh, dindingya terbuat dari papan tak berwarna dan mulai lapuk. Sekarang hanya dihuni oleh seorang janda beserta sepasang anaknya yang masih belia.

Baca Juga : Gunakan Jalan Umum, Warga Konsel Kembali Datangi Kantor PT CAM

Rumah itu kini jadi satu-satunya warisan bersama seekor sapi yang mereka dapatkan dari bagi hasil sewaktu memelihara sapi milik orang lain. Maklum almarhum Sainal Musli semasa hidup hanya bekerja sebagai pekerja serabutan.

Astrina memiliki dua anak. Anak pertamanya Alfa Sanjaya duduk dibangku kelas tiga SMP sedang putrinya Suci Alfiani belum bersekolah. Usianya baru empat tahun.

Hingga kini, perusahaan yang memiliki luas lahan puluhan hektar itu tak kunjung memberi kejelasan untuk memberikan santunan ataupun semacamnya, sebagai bentuk pertanggung jawaban.

“Tadi malam katanya pak General Manager (GM) nya sempat kesini (rumah duka) tapi belum ada keputusan apa-apa, katanya pak GM masih mau bicara dulu dengan pihak direksi untuk mengambil keputusan,”Kata Rosikin (49) saat ditemui dirumah duka. Rabu (11/9/2019) sore.

Rosikin adalah Kakak almarhum Sainal Musli. Astrina tak berani bicara dengan media. Saat dikunjungi, ia tampak ketakutan.

Baca Juga : Dipukul Saat Demo, Warga Konsel Polisikan Oknum Satpol PP

Rosikin mengungkapkan, adik iparnya itu kini kebingungan untuk memenuhi kebutuhan hidup anaknya. Pasalnya istri almarhum hanya seorang ibu rumah tangga. Belum lagi biaya pendidikan anaknya yang harus dia perhatikan.

“Saya mewakili keluarga berharap tanggung jawab perusahaan atas Meninggalnya ade saya untuk masa depan anak dan isterinya ini,” Ujar Rosikin sambil menangis mengingat almarhum adiknya.

Rosikin mengaku, untuk memenuhi kebutuhan saat ini, ia dan pihak keluarga harus patungan. Apa lagi selama tujuh malam sejak hari pertama meninggal, acara pengajian terus dilakukan dirumah duka.

“Kami minta sebelum malam ke Tujuh perusahaan sudah beri kepastian,” Harapnya.

Sebelumnya. Selasa (10/9/2019) lalu ratusan warga spontan mendatangi kantor perusahaan PT. CAM untuk menuntut dan meminta pertanggungjawaban usai melakukan penguburan jenazah almarhum tak jauh dari kantor perusahaan tersebut. Massa sempat melakukan pengrusakan pos pengamanan kantor karena kesal tak segera ditemui pihak perusahaan.

Dari hasil pertemuan itu, warga yang ditemui pihak pelaksana tugas sementara (Pls) Zusuki mengaku tak dapat memutuskan permintaan warga yang menemuinya karena harus membicarakan terlebih dulu dengan pihak direksi. (B)

 


Kontributor : Erik Ari Prabowo
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini