Sultra Masuk Daerah Rawan Pengguna Medsos Isu SARA di Pilkada

245
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Abhan
Abhan

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Sulawesi Tenggara (Sutra) masuk dalam 12 provinsi kategori tinggi penggunaan media sosial dalam isu Pilkada 2018. Isu ini berkaitan dengan politik identitas SARA.

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Abhan mengatakan, dari 17 provinsi yang akan menggelar Pilkada 2018, Sultra masuk dalam 12 provinsi kategori tinggi tingkat penggunaan media sosial dalam menangkap isu-isu terkait pilkada, termasuk terkait isu politik identitas SARA.

Tidak hanya di tingkat provinsi, potensi konten SARA juga terdapat di setiap kabupaten/kota. Ia mengatakan sebanyak 38 daerah masuk kategori rawan tingkat tinggi, sedangkan 63 daerah masuk kategori sedang.

BACA JUGA :  Lanud Halu Oleo Pasang Alat Pemantau Cuaca AWOS

Lanjutnya, di tingkat kabupaten bahkan potensi penggunaan konten SARA hampir marak terjadi di semua daerah. Sebanyak 38 daerah masuk kategori tinggi tingkat penggunaan sosial media untuk isu-isu pilkada di tingkat kabupaten/kota.

Sementara sebagian besar memang masuk kategori sedang sebanyak 63 daerah. Daerah dengan kategori sedang dan tinggi ini termasuk ke kelompok potensial rawan terjadinya ketegangan di sosial media terkait isu-isu pilkada.

Abhan mengungkapkan, daerah berpotensi rawan penggunaan media sosial ini telah dimasukkan ke Indeks Kerawanan Pemilu.

“Hal ini berdasarkan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Pilkada 2018,” jelas Abhan di kantor Bawaslu, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (31/1/2018) seperti dikutip dari detik.com

BACA JUGA :  Pemprov Sultra Gelar Rakor Penyelenggaraan Kerjasama Antar Daerah

Daerah dengan kerawanan penggunaan media sosial provinsi dengan kerawanan tinggi terdapat pada:

1. Sumatera Utara
2. Nusa Tenggara Barat
3. Sumatera Selatan
4. Kalimantan Barat
5. Kalimantan Timur
6. Maluku
7. Maluku Utara
8. Riau
9. Jawa Barat
10. Jawa Timur
11. Bali
12. Sulawesi Tenggara.

Sementara untuk tingkat kabupaten/kota, Kabupaten Konawe dan Kabupaten Tabalong masuk potensi rawan tertinggi penggunan media sosial terkait isu politik identitas SARA. (B)

 


Reporter : Ramadhan Hafid
Editor : Kiki