ZONASULTRA.COM, KENDARI – Petambak udang di Kota Kendari masih menjadikan dua daerah di Indonesia, Makassar dan Surabaya sebagai tempat pemasaran hasil usahanya. Dua daerah ini menjadi daerah tujuan karena permintaanya sangat tinggi.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Kendari Agus Salim mengatakan, sejauh ini para petambak udang di Kota Kendari masih mengirimkan hasil usahanya 80 persen ke Surabaya dan Makassar. Sementara sisanya ke daerah lainnya di Indonesia.
Saat ini ungkap Agus Salim, pasaran udang dengan ukuran 30-35 ekor dalam satu kilogram bisa mencapai Rp70 ribu sampai dengan Rp75 ribu. Harga ini sedikit lebih baik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hargnya berada di kisaran Rp50 ribu dan Rp55 ribu per kilogram.
“Hasil produksi udang yang dihasilkan selama ini lebih mendominasi ke pasaran dalam negeri yakni diantarpulaukan ke Surabaya dan Makassar, dan sisanya untuk pasaran lokal,” jelasnya pada zonasultra.id, Sabtu (14/4/2018).
Salah satu kendala yang dihadapi petambak udang saat ini adalah bibit udang masih harus didatangkan dari luar daerah. Untuk itu, pihaknya tengah berupaya melakukan kordinasi dengan beberapa kabupaten sekitar Kota Kendari untuk bisa memasok bibit udang.
Selain memasok bibit udang dari luar Sultra, pertambak udang di Kendari masih berharap pasokan bibit dari dua kabupaten di Sultra yakni Kabupaten Kolaka dan Bombana. Namun bibit di dua kabupaten ini belum maksimal tersedia untuk memenuhi kebutuhan petambak udang di Kendari.
“Kami dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Kendari tentunya akan mengupayakan semaksimal mungkin agar kendala yang dihadapi petambak udang di Kota Kendari bisa teratasi secara maksimal,” ujarnya. (B)