Tahun 2017, WNA Asal China Paling Banyak Masuk di Sultra

262
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Kendari, Adhar. (19/12/2017).
Adhar

 Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Kendari, Adhar. (19/12/2017). Adhar

ZONASULTRA.COM,KENDARI– Sepanjang tahun 2017, Warga Negara Asing (WNA asal negeri tirai bambu China menjadi waga asing terbanyak yang datang ke Sulawesi Tenggara (Sultra). berdasarkan data yang dikeluarkan Kantor Imigrasi Kelas I Kota Kendari selama setahun ini.

Jika dilihat dari jumlah permintaan layanan izin tinggal kunjungan di Sultra, China menempati posisi pertama dengan 15.950 permintaan. 15.471 berjenis kelamin laki-laki, dan 479 orang perempuan. Di bawah China, ada warga negara India dengan permintaan pelayanan sebanyak 25 orang, yang semuanya berjenis kelamin laki-laki.

Kemudian disusul 11 orang laki-laki asal Bangladesh. Selanjutnya Pakistan 10 orang, dan terakhir Thailand enam orang. Lima negara tersebut merupakan negara yang warganya paling banyak mendatangi Sultra.

BACA JUGA :  Oknum TNI di Kendari Minta Maaf Usai Viralkan Video Beras Palsu

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Kendari, Adhar mengatakan, mayoritas orang asing yang datang ke Sulawesi Tenggara tujuannya untuk berbisnis

“Sangat mendominasi kalau kita lihat dari data, ada 12.183 orang yang tujuannya untuk membicarakan bisnis,” ucap Adhar di Kantor Imigrasi Kendari Selasa (19/12/2017).

Sama dengan permintaan izin tinggal kunjungan, permintaan izin tinggal terbatas (Itas), warga asal China juga mendominasi. Tercatat 716 orang warga asal China melakukan pengurusan Itas di Kantor Imigrasi Kendari.

Diurutan selanjutnya ada India dengan jumlah permintaan pengurusan sebanyak 11 orang. Disusul Thailand delapan orang, Amerika Serikat tujuh orang, dan Finlandia lima orang. 703 diantara mereka berjenis kelamin laki-laki, dan 50 orang perempuan.

BACA JUGA :  49 TKA yang Masuk di Sultra Merupakan TKA Baru Asal China

479 diantara mereka menetap sementara di Sultra sebagai karyawan industri. 170 orang bekerja sebagai tenaga ahli, tenaga mesin sebanyak 65 orang. 34 orang lagi bekerja sebagai tenaga konstruksi dan bangunan, dan delapan orang merupakan mahasiswa asal luar negeri yang melakukan study di Sultra.

“Kalau kita lihat memang China lebih mendominasi. Mereka kebanyakan melakukan aktifitas dalam bidang pengembangan bisnis,” jelas Adhar . (B)

 

Reporter: Lukman Budianto
Editor : Tahir Ose