LPDB KUMKM – Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram dalam acara Temu Mitra Nasional LPDB KUMKM, di Jakarta, Kamis (19/10/2017). Dalam acara itu Agus menjelaskan bahwa, mulai tahun depan LPDB KUMKM akan mengucurkan anggaran sebesar Rp 100 miliar sebagai modal bagi wirausaha pemula (WP) dan bisnis start up. (Rizki Arifiani/ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) yang merupakan satuan kerja Kementerian Koperasi dan UKM akan mengucurkan anggaran sebesar Rp 100 miliar sebagai modal bagi wirausaha pemula (WP) dan bisnis start up.
Murahnya bunga pinjaman yang ditawarkan, yakni 4,5% pertahun, membuktikan bahwa penyaluran kredit dari LPDB kepada WP dan bisnis start up ini membuktikan keseriusan pemerintah untuk membuka akses pembiayaan bagi kalangan wirausaha di Indonesia.
“Sebelumnya kita sudah memiliki kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga 9%, yang akan turun menjadi 7%. Juga sudah ada kredit KITE, yaitu kemudahan impor tujuan ekspor. Sinergi dengan Kemenkeu melalui PIP, sudah disiapkan juga sebesar Rp1,5 triliun untuk kredit ultra mikro,” kata Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram dalam acara Temu Mitra Nasional LPDB KUMKM, di Jakarta, Kamis (19/10/2017).
Dalam kesempatan ini Agus menekankan agar LPDB KUMKM dan para mitra seluruh Indonesia untuk memperhatikan 5 Sukses. Yaitu, sukses dalam penyaluran (memenuhi peraturan), sukses pemanfaatan (sesuai business plan), sukses pengembalian (membayar kewajiban tepat waktu), sukses peningkatan usaha (aset dan omset meningkat sehingga bisa naik kelas), dan sukses pengembangan usaha.
Sementara itu Dirut LPDB KUMKM Braman Setyo menerangkan, dana sebesar Rp 100 miliar itu merupakan kredit untuk pengembangan usaha bagi WP dan bisnis start up.
“Mereka butuh dukungan LPDB untuk pengembangan usahanya dan kita hadir memfasilitasi. Dan ini sifatnya bukan dana bergulir, melainkan kredit”, katanya.
Braman menjelaskan, dengan plafon kredit maksimal Rp 25 juta tanpa agunan, maka dapat dinikmati para WP atau bisnis start up untuk menstimulus pemgembangan usahanya. Dengan bunga yang terbilang rendah, pihaknya yakin kredit ini akan banyak direspon kalangan WP dan bisnis start up di seluruh Indonesia.
“Selain cara konvensional, kita juga membuka pengajuan proposal business plan dari para WP dan bisnis start up secara paperless atau online,” tandas Braman.
LPDB juga akan secara ketat dalam memverifikasi pemohon kredit WP dan bisnis start up dan diutamakan sudah punya rintisan usaha yang akan diverifikasi melalui sistem online yang ada di LPDB. Mulai 2018, dalam menyalurkan dana bergulir LPDB akan menerapkan teknologi digital dalam penyaluran dan memonitor pemanfaatannya.
“Kita bisa melihat dan monitor semuanya melalui sistem online. Yang pasti, saat ini tidak akan sulit lagi untuk mengakses dana bergulir di LPDB”, pungkas Dirut LPDB ini. (B)
Reporter: Rizki Arifiani
Editor: Abdul Saban