ZONASULTRA.COM, KENDARI – Ketua Dewan Pempinan Daerah (DPD) PAN Muna Barat (Mubar) LM Rajiun Tumada mengaku tidak gentar dengan ancaman Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Sulawesi Tenggara (Sultra) Adriatma Dwi Putra (ADP).
Pernyataan Rajiun ini menyusul adanya ultimatum yang disampaikan ADP kepadanya untuk segera menggundurkan diri dari partai dalam tenggat waktu 2×24 jam secara sukarela. Jika tidak, ADP mengancam akan memecat Rajiun.
Dikatakan Rajiun, ia tidak takut dengan ancaman pemecatan dirinya dari partai karena ancaman pemecatannya tidak berdasar.
Justru Rajiun merasa aneh dengan sikap ADP yang dinilai merasa takut dengan gerakan anti politik uang yang dibangunnya.
“Ini menjadi lucu kalau saya dipecat hanya karena adanya gerakan anti politik uang yang saya bentuk. Justru saya membangun moral politik, ADP yang tersinggung, berarti ini mengindikasikan dia itu sebagai salah satu pucuk pimpinan PAN di Sultra melakukan praktek politik uang,” kata Rajiun saat dihubungi Zonasultra.com, Rabu (21/2/2018) malam.
Rajiun mengungkapkan, ia membangun gerakan anti money politik karena dirinya ingin membersihkan citra partai di tengah gempuran banyaknya kader-kader PAN yang ditangkap karena kasus korupsi.
(Baca Juga : ADP Ultimatum Rajiun Ajukan Pengunduran Diri)
Rajiun juga meminta kepada ADP agar tidak saling mengungkit kontribusi di partai. Bahkan Rajiun menyarankan ADP untuk berkunjung ke Mubar jika ingin melihat kinerjanya sebagai Ketua DPD PAN Mubar.
“Saya dikatakan tidak berkontribusi di partai. Itu multitafsir. Jangan sampai indikator ADP itu berkontribusi harus menyerahkan upeti terhadap partai. Saya kira pernyataan ADP terlalu gampang tersinggung. Ini ADP ibarat perempuan yang lagi mens, perempuan yang lagi mens itu kan emosional. Jadi dia lagi menstruasi politik,” tuturnya.
Rajiun juga membantah pernyataan ADP bahwa dirinya telah menghabisi kader-kader PAN di Mubar. Justru ini pernyataan yang terbalik. Menurutnya, pemecatan terhadap kader PAN Mubar karena atas persetujuan dari DPW PAN Sultra. Seandainya DPW tidak menjamin tidak mungkin ada pemecatan terhadap kader. Artinya pemecatan itu terjadi karena ADP punya akuisisi menandatangani surat itu karena dia sebagai Sekretaris Umum DPW PAN Sultra.
“Saya kira dia berbicara seperti itu, seperti politisi yang lagi menstruasi, meledak-ledak tanpa dasar. Jika dia ingin memecat saya silahkan, saya tunggu,” tandasnya. (A)
Menstruasi…..ckckck.maksudnya kayak perempuan,begitu?
Ih,sedihnya bela..kasihan anak papa.