ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Sebanyak 337 Kepala Keluarga (KK) dari tiga desa di Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) menolak dievakuasi dengan alasan takut kecurian.
Sekretaris Desa (Sekdes) Desa Ahuawatu, Misbahudin menjelaskan warga dari tiga desa yakni Desa Ambulano, Laloika, dan Desa Lalonggotomi mengungsi di wilayahnya karena desanya tidak terendam.
“Kalau Ahuawatu itu hanya 60 persen wilayahnya yang terendam banjir, makanya beberapa warga desa tetangga itu mengungsi ke sini (ahuawatu),” kata Misbahudin di posko pengungsian Desa Ahua Watu, Kecamatan Pondidaha, Sabtu (15/6/2019)
Baca Juga : Banjir Konawe Makin Parah, Areal Persawahan Berubah Jadi Danau
Meski wilayah itu tidak terendam secara keseluruhan, namun menuju desa ini tidak bisa lagi diakses oleh kendaraan jenis apapun, untuk menjangkau Desa Ahuawatu tim rescue dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konawe dan relawan harus menggunakan perahu.
Lanjutnya, mereka beralasan enggan dievakuasi dari wilayah tersebut karena ada warga yang kecurian, sehingga warga terpaksa bertahan untuk menjaga harta benda mereka dari aksi pencurian.
Misbahudin mengurai, saat ini terdapat 741 jiwa warga Desa Ahuawatu yang masih tetap bertahan, sementara untuk data warga Desa Lalonggotomi dan Laloika, pihaknya belum mendapatkan data pasti jumlah jiwa.
“Kalau data warga Desa Lalonggotomi yang mengungsi di rumah-rumah warga di sini, itu hanya jumlah KK saja yang kami data, kalau jiwanya kami belum hitung,” ujarnya.
Ia mengaku, saat ini warga sangat membutuhkan bantuan genset karena aliran listrik PLN padam sejak hari pertama bencana banjir. Selain itu, ia juga mengaku warga sudah mulai kesulitan air bersih. (a)