ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggunakan helikopter untuk membubarkan ratusan pendemo yang memperingati satu tahun meninggalnya mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Randi dan Muhammad Yusuf Kardawi. Aksi demonstrasi oleh ratusan mahasiswa itu terjadi di perempatan Markas Polda, Sabtu (26/9/2020).
Helikopter yang terbang rendah tersebut muncul dari dalam Mapolda lalu mengarah ke atas pendemo. Putaran baling-baling memicu angin yang cukup kencang, akibatnya debu dan sampah kering berterbangan menyapu pendemo.
Massa akhirnya berlarian menghindari kepulan debu. Api pembakaran ban dan replika pocong berserakan hingga mati. Sejumlah mahasiswa menyelamatkan diri. Jurnalis yang ikut meliput kejadian itu berlarian mencari tempat aman.
Tindakan polisi itu memicu kemarahan mahasiswa, lantaran massa masih berorasi menyampaikan tuntutan mengenai kasus penembakan dua rekan mereka. Akhirnya mereka berupaya melempar helikopter tersebut dengan batu dan botol air minum.
Terhitung, ada sebanyak tiga kali helikopter berwarna putih itu bolak-balik di atas massa demonstran. Dua kali helikopter itu terbang rendah kurang lebih 10 meter dari tanah. Hingga berita ini ditulis, belum ada penjelasan dari Polda Sultra mengenai penggunaan helikopter tersebut.
Demo ini dilakukan oleh ratusan mahasiswa dari berbagai organisasi intra kampus, antara lain dari Fakultas Teknik UHO, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip). Organisasi IMM, HMI dan mahasiswa yang menamakan dirinya keluargan besar Randi-Yusuf. (A)
Reporter: Fadli Aksar
Editor: Muhamad Taslim Dalma