ZONASULTRA.COM, KENDARI – Jelang pemilihan walikota Kendari 2017 bermunculan lembaga survei dengan hasil penelitian masing-masing. Diantaranya Barometer Suara Indonesia (BSI) dan PT Indeks Politica Indonesia (IPI).
Menanggapi hal itu, Muhammad Zayat Kaimoeddin (Derik) mengatakan banyak terjadi hasil lembaga survei justru tidak sesuai kenyataan di lapangan. Buktinya saat pemilihan kepala daerah (Pilkada) Buton Utara 2015, survei Abu Hasan rendah namun akhirnya terpilih jadi bupati.
“Jadi survei itu tidak menentukan. Kita tidak terpengaruh dengan itu karena kita jalan terus,” kata Derik usai pleno penetapan pasangan calon walikota di Sekretariat KPU Kendari, Senin (24/10/2016).
Di tempat yang sama, Abdul Rasak mengatakan sepakat dengan Derik bahwa survei buka satu-satunya ukuran dalam melakukan langkah-langkah politik. Survei hanya merupakan salah satu instrumen yang bisa membuat optimis tapi bisa juga pesimis.
“Yang terpenting adalah meyakinkan masyarakat bahwa kita layak. Pada akhirnya pilihan itu akan dibuktikan pada 15 Februari 2017. Di situ kita akan lihat yang sebenarnya karena survei itukan hanya estimasi yang terjadi di masa kini dan belum tentu terjadi di masa mendatang,” kata Rasak.
Berita Terkait : Hasil Survei IPI, ADP-SUL Ungguli Dua Pesaingnya
Sementara itu, ADP mengatakan pihaknya menghargai hasil survei yang ada karena merupakan sebuah indikator dalam proses pelaksanaan Pilkada. Jika di posisi bawah maka survei bisa menjadi spirit untuk mengejar ketertinggalan dan begitu pula jika di posisi teratas bisa membuat semakin waspada untuk tetap bertahan.
“Beberapa waktu lalu saya sempat melihat hasil survei yang dirilis. Saya selalu menerima apa adanya apakah di posisi ketiga, kedua, atau pertama. Pada intinya hasil survei adalah sebuah indikator,” kata ADP.
Berita Terkait : Relawan Rasak – Haris Protes Hasil Survei BSI
Untuk diketahui, sebelumnya dalam hasil survei BSI dan IPI mengunggulkan pasangan calon (paslon) Walikota Adriatma Dwi Putra-Sulkarnain (ADP-Sul), lalu menyusul Abdul Rasak-Haris Andi Surahman (Rasak-Haris), dan Muhammad Zayat Kaimoeddin-Suri Syahriah Mahmud (Derik-Syahriah). (A)
Reporter : Muhamad Taslim Dalma
Editor : Jumriati