ZONASULTRA.COM, KENDARI – Tangisan haru orang tua Yusuf Kardawi mewarnai aksi unjuk rasa mahasiswa di Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (27/9/2021).
Aksi tersebut untuk mengenang dua tahun kematian Yusuf dan Randi, mahasiswa UHO Kendari. Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Sultra turut andil dalam gerakan ini.
Namun aksi itu diwarnai bentrok antara mahasiswa dan polisi. Mahasiswa melempar batu ke arah blokade polisi kemudian dibalas dengan gas air mata.
Aksi saling serang terus terjadi hingga pukul 17.30 Wita. Tiba-tiba kedua orang tua Yusuf Kardawi muncul dari arah Polda Sultra. Keduanya ditemani Kapolres Kendari AKBP Didik Erfianto menuju mobil taktis untuk menenangkan massa aksi.
Ayah Yusuf, Ramlan mengaku bangga atas perjuangan mahasiswa dalam menuntut keadilan untuk anaknya. Kata dia, mahasiswa tidak perlu melakukan aksi anarkis yang bisa membahayakan nyawa sendiri.
“Saya berterima kasih kepada mahasiswa yang terus memberikan perhatian khusus kepada keluarga kami atas kasus ini,” ucap Ramlan saat berbicara di depan mahasiswa.
Ia berharap mahasiswa dalam melakukan gerakan aksi tetap menjaga keselamatan dan tidak berbuat anarkis. Ia juga meminta kepolisian untuk tidak represif menghadapi mahasiswa.
Sementara ibu Yusuf, Endang Yulida mengatakan, mahasiswa dalam menyuarakan kebenaran tidak perlu mencari masalah baru dengan berbuat onar. Endang berpesan agar mahasiswa membubarkan diri dan pulang ke tempat masing-masing.
“Saya mohon tidak ada lagi Yusuf yang lain,” ujar Endang sambil menangis.
Setelah permintaan orang tua Yusuf, massa aksi kemudian membubarkan diri. Kondisi terkini sudah mulai kondusif. (b)
Penulis : M12
Editor: Jumria
