Taspen Serahkan 10 Kursi Roda dan Sosialisasi Stunting di Kendari

103
Taspen Serahkan 10 Kursi Roda dan Sosialisasi Stunting di Kendari
TASPEN KENDARI - Kepala PT Taspen Kendari Revi Murtiani (ujunng kanan) saat menyerahkan secara simbolis bantuan kursi roda kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari Rahminingrum (kedua dari kiri), Senin (15/4/2019) di Puskesmas Perumnas. (ILHAM SURAHMIN/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM,KENDARI– PT Taspen Kendari menyerahkan 10 unit kursi roda di Puskesmas Perumnas Kendari, Senin (15/4/2019). Penyerahan kursi roda ini merupakan rangkaian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) PT Taspen ke-56 tahun.

Kepala PT Taspen Kendari Revi Murtiani mengatakan penyerahan itu sebagai bentuk komitmen dari Taspen sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang turut membangun negeri.

“Tentunya ini kepedulian sosial kami kepada para lansia khususnya di Kota Kendari,” ujar Revi.

Kemudian, acara lain yang digelar PT Taspen adalah sosialiasasi tentang mewaspadai gejala stunting pada balita. Stunting adalah sebuah kondisi tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang seusianya karena kekurangan gizi kronis sejak bayi.

BACA JUGA :  Indosat membukukan pendapatan sebesar Rp51,2 triliun di tahun 2023

(Baca Juga : Taspen Kendari Salurkan Rp 837 Miliar Dana Pensiun)

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari Rahminingrum menyampaikan apresiasi kepada PT Taspen atas pemberian 10 kursi roda tersebut. Ia pun berharap ke depan BUMN lain dapat menaruh perhatian pada sektor kesehatan di Kota Kendari.

“Sosialisasi tentang stunting ini sangat penting bagi ibu hamil dan ibu yang baru melahirkan agar generasi kita dapat menjadi generasi yang sehat dan kuat,” ungkapnya.

Untuk diketahui, acara penyerahan bantuan kursi roda ini diserahkan secara serentak se-Indonesia namun jadwalnya setiap Provinsi berbeda-beda.

BACA JUGA :  7 Keunggulan MacBook Air yang Membuatnya Jadi Pilihan Utama

(Baca Juga : Bank Mandiri Taspen Kendari Buka Jaringan Kantor di Baubau)

Sebelumnya, Kepala Dinkes Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dr. Zuhuddin Kasim, mengatakan, pihaknya mencatat ada 36 persen bayi bawah usia dua tahun (baduta) masuk kategori pendek dan sangat pendek di Sultra rawan terkena stunting. Angka ini dinilai sangat besar.

Menurutnya, Stunting adalah kondisi di mana manusia disebut kerdil atau pertumbuhannya tidak sesuai dengan umur. Salah satu indikatornya adalah panjang atau tinggi badan. Hal ini menjadi perhatian pemerintah karena ditakutkan ke depan angka stunting akan semakin meningkat. (B)

 


Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini