ZONASULTRA.COM,KENDARI-Akses komunikasi di tiga kabupaten di Sulawesi Tenggara (Sultra), yakni Kolaka Timur (Koltim), Konawe Selatan (Konsel) dan Bombana bakal makin luas. Itu setelah PT Telkom Wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) membuka layanan jaringan fiber optik baru di tiga wilalah tersebut.
General Manager (GM) PT Telkom Wilayah Sultra Alimuddin mengatakan, tiga kabupaten tersebut saat ini sudah memiliki layanan fiber optik. Untuk Koltim kapasitas layanan saat ini sekitar 700 pelanggan, Konsel sekitar 800 pelanggan dan Bombana sekitar 350 pelanggan.
Kendati demikian, kapasitas layanan ini akan terus dikembangkan secara menyeluruh sesuai dengan permintaan dari masyarakat setempat yang ingin menggunakan jaringan internet dari Telkom.
(Baca Juga : Bulan Ini, Fiber Optik Mulai Berfungsi di Bombana)
Wilayah cakupan atau cluster jaringan Telkom di Koltim saat ini berada di Kantor DPRD, Rumah Sakit Ladongi hingga pasar Rate-rate. Konsel sendiri clusternye berada di Andoolo dan Palangga sementara Bombana di Kasipute, perkantoran hingga di Rumbia.
“Kita belum lama buka, Koltim dan Bombana termasuk antusias. Koltim sekarang pelanggan sudah sekitar 175 pelanggan, dan kami yakin semua ini akan terus bertambah,” ungkap Alimuddin saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (10/8/2018).
Untuk pembukaan jaringan baru ini Telkom sendiri harus mengeluarkan anggaran investasi yang tidak sedikit. Untuk penyaluran distribusi jaringan setiap kabupaten pihkanya menghabiskan anggaran sekitara Rp3 miliar hingga Rp5 miliar.
Walau begitu, melihat penetrasi masyarakat yang sudah melek akan internet pihkanya optimis keuntungan yang didapatkan Telkom Sultra dari biaya langganan dapat mencapai target yang maksimal.
Hingga saat ini jumlah pelanggan Indohome di Sultra sudah mencapai 22.500 pelanggan dari total home pass atau wilayah cakupan 30.104 pelanggan atau 70 persen dari angka tersebut. “Angka ini termasuk tinggi, dan memang customer di Indihome ini peningkatannya sangat luar biasa,” tukasnya.
Manager Consumer Service Wilayah Telkom Sultra, Fattah Jusuf Roy menjelaskan, meningkatkannya angka tersebut disebabkan kebutuhan rumah tangga terhadap layanan internet sudah sangat tinggi. “Banyak keperluan mereka untuk anaknya yang masih sekolah dan kuliah sehingga tidak perlu keluar rumah,” jelas Fattah.(B)
