SELEKSI CMPDP – Peserta seleksi CMPDP yang sedang melakukan test tertulis di Kantor Bursa Efek Indonesia Kendari, Sabtu (3/6/2017). Seleksi ini dilakukan untuk meningkatkan tenaga profesional yang berkompeten di bidang pasar modal Indonesia. (Sitti Nurmalasari/ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM, KENDARI – Guna menyiapkan dan meningkatkan tenaga profesional berkompeten di bidang pasar modal Indonesia, The Indonesia Capital Market Institute (TICMI) menggelar seleksi nasional Capital Market Professional Development Program (CMPDP) yang dilaksanakan di Kantor Bursa Efek Indonesia Kendari, Sabtu (3/6/2017).
Kepala Kantor BEI Kendari Epha Karunia Titasari mengatakan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) selaku Self Regulatory Organization (SRO) melakukan seleksi CMPDP ini dengan tujuan jangka menengah dan panjang untuk mempersiapkan talent-talent pasar modal yang akan menjawab tantangan di masa depan dan membantu menggerakkan industri pasar modal Indonesia.
Kata Epha, calon kandidat mengikuti proses test tertulis. Bagi peserta yang lulus test tertulis selanjutnya akan mengikuti serangkaian tes lainnya sampai dengan terpilihnya peserta terbaik. Epha mengungkapkan, setiap lulusan CMPDP akan ditempatkan untuk bekerja di Self Regulatory Organization (SRO) atau afiliasinya.
“Peserta terbaik kemudian mengikuti 12 bulan program pengembangan dan 6 bulan on the job training,” lanjutnya saat ditemui di Kantor BEI Kendari.
Menurutnya, dengan banyaknya ketersediaan tenaga profesional di SRO dapat semakin menumbuhkembangkan industri pasar modal dalam beberapa tahun mendatang. Sehingga mimpi pasar modal Indonesia untuk menjadi yang paling besar di kawasan Asia Tenggara maupun Asia dapat terwujud di masa depan.
Menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang memadai dan berkualitas sudah menjadi suatu program yang harus mendapatkan prioritas dari seluruh organisasi pelaku pasar modal Indonesia khususnya SRO yang memiliki fungsi sebagai regulator.
Sebab, sampai saat ini jumlah tenaga profesional di industri pasar modal Indonesia yang memiliki kompetensi dan sesuai dengan kebutuhan bisnis pasar modal masih minim. Ungkap Epha, keterbatasan jumlah SDM yang memiliki pemahaman dan pengetahuan di bidang pasar modal secara langsung mempengaruhi perkembangan pasar modal Indonesia.
“Seleksi CMPDP ini dilakukan secara serentak di 27 kota di Indonesia,” tutup dia. (B)
Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor: Jumriati