TAKSI – Ratusan taksi dari sejumlah perusahaan transportasi terparkir di Lapangan MTQ Kendari sebagai bentuk protes terhadap hadirnya Grab di Kendari, Rabu (29/11/2017). Sedikitnya ada 6 perusahaan Agung Taksi, Untung Anaugi, Bosowa, Dachtraco, Ade dan Reski Buana. (ILHAM SURAHMIN/ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM, KENDARI – Ratusan sopir taksi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar demo tolak kehadiran taksi online berbasis aplikasi, Grab, di lapangan eks MTQ Kendari, Rabu (29/11/2017).
Sekitar pukul 10.00 Wita, lapangan eks MTQ Kendari sudah dipenuhi taksi dari sejumlah perusahaan penyedia layanan trasportasi tersebut.
Ade Taksi menurunkan tim 40 orang, Untung Anaugi Taksi 35 orang, Bosowa Taksi 20 orang, Reski Buana 60 orang, Dachtraco Taksi 10 orang dan Agung Taksi 40 orang.
Salah satu sopir Agung Taksi, Kaswan (43) mengatakan, kehadiran Grab di Kota Kendari belum menjadi kebutuhan yang mendasar.
Menurutnya, kepadatan penduduk di Kendari belum seperti kota besar lain di Indonesia, seperti Jakarta dan Makassar.
(Berita Terkait : Supir Angkot dan Taksi di Kendari Kembali Demo Tolak Grab)
“Grab kalau bisa jangan dulu lah masuk ke sini. Kita saja sesama taksi masih kesulitan mendapatkan penumpang, apalagi adanya Grab,” ungkapnya kepada zonasultra.id.
Ia berharap agar pemerintah daerah tidak memberikan izin kepada Grab karena alasan tersebut. Kaswan sudah menjadi sopir taksi selama 7 tahun lebih.
Selain sopir taksi, sejumlah sopir angkutan umum kota (angkot) juga turut dalam demo hari ini. Ini merupakan demo kali ketiga sejak Grab resmi beroperasi di Kendari.
Awalnya aksi berlangsung di simpang empat Jalan MT Haryono, Lippo Plaza Kendari kemudian menuju MTQ Kendari dan Kantor DPRD Sultra. Serta di Mapolda Sultra.
“Transportasi online adalah pemburu berdarah dingin. Mereka akan mematikan mata pencarian kita. Dengan itu saya menghimbau kepada seluruh supir angkot untuk mogok beroperasi dan bergabung dengan aksi yang kita lakukan sekarang ini,” kata Labiling, koordinator aksi dalam orasinya.
(Berita Terkait : Aksi Tolak Grab Nyaris Ricuh, Supir Angkot Paksa Penumpang Turun)
Sebelumnya Dinas Perhubungan (Dishub) Sultra bersama Dit Lantas Polda Sultra telah melakukan rapat koordinasi membahas keberadaan transportasi online di Kota Kendari.
Rapat ini juga diikuti oleh perwakilan supir taksi konvensional serta supir taksi online, Grab. Hasilnya, Grab di Kota Kendari dinyatakan stop beroperasi sementara waktu lantaran belum memiliki izin dari gubernur.
“Kalau Grab itu kan sudah ada izinnya yang berlaku secara nasional. Yang belum punya izin ini adalah sopir Grab yang di Kendari. Makanya, mereka harus berdiri di bawah vendor dulu dengan anggota minimal lima orang baru mengajukan izin,” kata Hado Hasina, Kepala Dinas Perhubungan Sultra. (B)
Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Jumriati