PANTAU HARGA – Ketua Tim Pengendalian Inflasi daerah (TPID) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Lukman Abunawas bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sultra Minot Purwahono dan Satgas Pengendalian Inflasi melakukan pemantauan harga, penyaluran distribusi, dan ketersediaan bahan pangan di pasar tradisional, gudang Bulog, pelabuhan, distributor, dan Hypermart, Jumat (9/6/2017). (Sitti Nurmalasari/ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM, KENDARI – Ketua Tim Pengendalian Inflasi daerah (TPID) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Lukman Abunawas bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sultra Minot Purwahono dan Satgas Pengendalian Inflasi melakukan pemantauan harga, penyaluran distribusi, dan ketersediaan bahan pangan di pasar tradisional, gudang Bulog, pelabuhan, distributor, dan Hypermart, Jumat (9/6/2017).
Lukman mengatakan berdasarkan hasil pemantauan yang telah dilakukan, terjadi kenaikan harga pada beberapa bahan pokok terutama sayur-sayuran dan ikan segar. Kenaikan harga terjadi karena musim penghujan di beberapa wilayah Sultra yang menjadi pemasok bahan makanan tersebut.
“Sayuran itu naik karena memang yah 80 persen pasokan sayuran di Kota Kendari berasal dari Duriasi, Wawatobi, dan sekitarnya. Ini kan musim hujan sudah dua minggu. Jadi hasil pertanian dari petani tidak jadi karena terendam air,” jelasnya.
Biasanya mendekati hari raya Lebaran akan lebih melonjak. Ini menjadi tugas TPID untuk mengantisipasi lonjakan harga komoditas tertentu seperti gula, beras, dan minyak bekerjasama dengan Bulog.
Sesuai dengan hasil pemantauan yang dilakukan, Lukman menyebutkan ketersediaan bahan pangan masih aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga menjelang hari raya lebaran. Sementara harga juga masih sesuai dengan harga eceran tertinggi yang ditetapkan oleh pemerintah.
Kepala BI Sultra Minot Purwahono menambahkan bahwa persediaan beras di gudang Bulog terdapat 1.000 ton dan 470 ton gula. Jumlah ini cukup sampai tiga bulan ke depan, dan dalam perjalanannya akan datang berasa dan gula dari Sulawesi Selatan. Sesuai dengan peninjauan di pasar tadi harga gula dan beras stabil.
“Mudah-mudahan sampai dengan Hari Raya tidak ada gejolak, stok aman dan harga stabil. Karena beras ini kalau perhitungan inflasi yang paling tinggi bobotnya. Makanya kita benar-benar kerjasama dengan Bulog,” jelas dia.
Menurutnya, walaupun nanti terjadi kenaikan harga, akan dilakukan operasi pasar. Termasuk mengadakan pasar murah dengan menyediakan bahan pokok beras, gula, minyak goreng dengan harga yang sudah ditetapkan.
Sementara itu, Manager Operasi Pelabuhan Kendari Rusdin menuturkan hingga saat ini tidak ada penundaan maupun keterlambatan distribusi barang. Dalam sebulan aktivitas bongkar muat peti kemas terus mengalami peningkatan.
“Untuk saat ini kapal barang bahan kebutuhan pokok yang lebih diprioritaskan untuk dilakukan bongkar muat,” ungkapnya. (B)
Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor: Jumriati